Books written in Bahasa Indonesia
Mamat membantu kakaknya membersihkan taman kota. Daun kering dibersihkan, lebah-lebah berterbangan. Musuh-musuh pun masih bersembunyi. Menggenggam sapu di tangannya, Mamat siap memburu musuh-musuh. Ikuti petualangan Mamat!
Tempat yang kelihatannya tidak istimewa tetap bisa jadi menyenangkan kalau kita bisa berimajinasi. Bersama Mamat kami bertualang sambil melihat hal-hal kecil di sekitar kami: yang bisa disapa, yang bisa ditelusuri, yang harus dilawan, sambil menjaga bersih dan nyamannya lingkungan kita.
Ada Apa di Situ? ditulis oleh Erna Fitrini dan diilustrasikan oleh Hutami Dwijayanti.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Boti, si botol merah, sudah lama tinggal di dalam toko swalayan. Suatu hari, ia keluar toko dan hanyut di sungai. Akan ke mana Boti?
Mengikuti perjalanan Boti yang ingin keluar dan melihat dunia di luar toko swalayan, ternyata tidak seperti yang diduga. Setelah isinya habis, Boti justru menelusuri sungai dan merasa kebingungan. Ini tak seperti yang ia duga. Tapi ternyata perjalanannya tidak selesai di situ. Menjadi botol kosong ternyata punya cerita yang lain, dan masih bisa menemukan kisah yang baru.
Akan ke Mana Boti? ditulis oleh Watiek Ideo dan diilustrasikan oleh Novita Elisa.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Anak lelaki itu sahabatku, ia menyelamatkan hidupku beberapa kali. Waktu ia harus pergi dan tinggal di kota, aku memaksa ikut dengannya. Tetapi sekarang aku ingin pulang…
Penggambaran yang indah lewat kata-kata sederhana dan ilustrasi detail dan penuh permainan warna tentang hubungan manusia, binatang, dan alam, Aku Ingin Pulang meminjam sudut pandang seekor kakatua yang ingin pulang ke rumah alaminya. Di dalamnya kita melihat dunia yang memang bukan hanya tempat manusia hidup. Intipan mata Sang Kakatua menjadi perkenalan konsep hidup berdampingan, menghormati, dan menjaga hubungan yang seimbang dengan makhluk hidup dan alam.
Kakatua yang ada di dalam cerita ini mengambil referensi dari kakatua maluku (Cacatua moluccensis) adalah burung endemik Indonesia, dari wilayah Maluku Selatan, yang merupakan salah satu kakatua putih terbesar. Akibat penangkapan liar dan berkurangnya habitat, kakatua maluku kini dianggap rentan akan kepunahan.
Aku Ingin Pulang ditulis oleh Ary Nilandari dan diilustrasi oleh Lyly Young.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Akulah si penjaga sawah. Aku senang melihat petani bekerja. Aku juga senang melihat padi-padi tumbuh. Hei, ada hewan pengganggu! Maukah kamu membantuku mengusir mereka?
Seru sekali mengikuti perjalanan padi tumbuh sebelum ia menjadi beras yang bisa dimakan! Panjang dan berlapisl-lapis sekali prosesnya! Dari benih padi hingga menjadi beras bisa sampai 100-130 hari. Kami jadi memikirkan betapa kami hanya pernah mengalami nyamannya beras yang sudah siap dicuci dan dimasak dengan mudah.
Melihat dan memahami proses di balik hadirnya sesuatu yang kita konsumsi mengajak kami memahami pentingnya usaha dan tenaga yang sudah diberikan oleh para pembuatnya. Menyadari bahwa tidak ada yang langsung jadi, jadi mari kita menjadi mindful dan menghargai apa yang kita konsumsi, supaya kita tidak menyia-nyiakan sumber daya alam (air, matahari, dsb), waktu, energi, keringat, kepintaran yang sudah diberikan para pembuat/ pencipta untuk menghadirkan suatu barang. Hanya karena kita dengan mudah bisa mendapatkan/ mengonsumsinya, bukan berarti barang-barang itu bisa dengan mudah hadir di sana.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Tujuan Wuri dan Rano sama: pergi ke pesta ulang tahun Ali. Wuri menawarkan untuk menuntun Rano sepanjang perjalanan. Namun, Rano yakin dia tahu jalan ke sana. Wuri tidak habis pikir, bagaimana Rano bisa tahu jalannya?
Aku Suka Caramu mengajak kita melihat cara Wuri dan Rano yang berbeda menemukan jalan ke rumah Ali. Kami suka sekali Wuri kecil yang penuh energi, Rano yang tenang dan percaya diri, dan eksplorasi cara pandang yang diceritakan dengan warna-warna yang segar, bahasa yang sederhana, tapi penuh rasa.
Aku Suka Caramu ditulis oleh Audelia Agustine, dan diilustrasikan oleh Haikal.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Mereka adalah alat-alat musik hebat yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka dulunya tampil di panggung-panggung mewah, tapi sekarang terkurung di ruang gelap. Bertumpukkan. berdebu. Apalah artinya kehebatan mereka ini?
Sampai suatu hari… “Krieet!” Dan dua pasang tangan mungil pun memporak-porandakan ruangan itu. Tetapi, malah para alat musik itu malah senang?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Anna punya sapu spesial yang diberi nama Sapu Pelangi.
Suatu hari, tiba-tiba Sapu Pelangi mogok kerja. Ia tak mau membersihkan Pelangi Abadi. Apa masalahnya ya?
Ayo, kita cari tahu, apa sih rahasianya…, kok Anna bisa kembali membuat Sapu Pelangi bekerja ya?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Langit telah berwarna jingga. Ayah sudah bersiap. Hati-hati, Ayah, cepat pulang
–
Seorang anak terbangun oleh panggilan sang ayah yang sejak pagi buta telah memulai hari. Mereka berdua makan bersama, kemudian melanjutkan kegiatan seperti hari biasanya di desa mereka di pesisir.
Sang ayah adalah seorang nelayan. Dan, si anak melihatnya dengan penuh kekaguman. Buku ini merekam hubungan ayah, anak, dan lautan dengan sedalam-dalam makna.
–
Setiap pembelian termasuk bonus zine heiHumizine #02.
Ayahku Seorang Nelayan masuk dalam daftar 20 Sastra Anak Terpilih Tacita untuk Penghargaan Sastra Anak 2024
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Lilo dan Mama hendak ke festival kuliner. Namun, mobil Mama mogok. Nala, tetangga Lilo, mengajaknua untuk pergi dengan sepeda. Rupanya, Lilo menemukan begitu banyak hal menarik dengan bersepeda. Apa saja ya?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Bayoi terpisah dari teman-temannya. Apa yang terjadi saat Bayoi mencari jalan pulang?
–
Bayoi dan teman-temannya pergi berenang ke Sungai Sesayap karena lumut lezatnya. Saat ia terpisah di tengah perjalanan, ia bertemu dengan hal-hal yang tak ia duga.
Cerita ini memberikan sedikit intipan tentang kehidupan tepi sungai Kalimantan Utara lewat perspektif makhluk-makhluk yang hidup di sungai. Hal-hal yang terjadi di dalam air sungguh berbeda.
Ditulis oleh Puji Lestari yang mengajar di SDN Terpadu Unggulan 2 Tana Tidung sebagai guru kelas. Ia mendapatkan gelar Magister Pendidikan pada tahun 2015 yang ditempuhnya di Universitas Negeri Jakarta.
Diilustrasikan oleh Faza (Fatimah Zahra), seorang ilustrator yang juga suka menulis. Ia mulai mengilustrasikan buku anak sejak usia belasan saat berkuliah di jurusan Desain Grafis Institut Teknologi Bandung. Ia telah mengilustrasi sekitar 100 judul buku anak. Galerinya bisa ditemui di @fazamatahari.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Bintang pendiam. Gerhana pemurung. Bintang ingin punya banyak teman. Gerhana tak punya satu pun teman. Pada satu waktu, Bintang dan Gerhana bertemu.
Apakah persahabatan bisa terjalin di antara mereka?
–
Menarik sekali melihat kisah interaksi Bintang dan Gerhana dengan karakter mereka yang lebih tertutup serta bagaimana mereka melihat dan berinteraksi dengan dunia di sekeliling mereka. Cara mereka melihat diri mereka yang pendiam dan pemurung, kebingungan mereka, keinginan untuk diterima, dan perjalanan menjadi nyaman dengan diri mereka sendiri adalah pengalaman yang teman-teman kecil juga mulai rasakan begitu mereka masuk ke kehidupan sosial. Tak hanya tentang persahabatan, cerita ini mengajak kita melihat lebih dalam ke diri kita.
Saat teman-teman kecil mulai mengembangkan kepribadian yang berbeda dengan karakter teman-teman di sekitar mereka, kami merasa kisah ini pintu masuk yang menyenangkan untuk mengobrol lebih banyak tentang bagaimana kita bisa mengenal dan merasa nyaman dengan siapa kita.
Kami senang sekali cerita ini mengajak teman-teman kecil melihat dan mengenali diri. Buat kami ini sesuatu yang terus terjadi di berbagai titik kehidupan, tapi penting dibicarakan sejak kecil. Kalau kita mengenali diri dan nyaman dengan siapa kita, hal-hal yang mungkin kita pikir adalah kekurangan bisa saja jadi kekuatan, bukan?
Waktu membacanya, kami pun (yang sudah tidak kecil lagi) jadi merefleksikan dan belajar melihat diri kami dalam Bintang, Gerhana, dan teman-temannya.
Bintang & Gerhana masuk dalam daftar 20 Sastra Anak Terpilih Tacita untuk Penghargaan Sastra Anak 2024
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Banyak sekali buah-buahan di hutan Kalimantan. Buah-buah itu terlihat mirip buah-buah di tempat lain. Namun, sebetulnya rasa dan bentuknya berbeda. Yuk, lihat dari dekat bersama Asi!
–
Makanan dan alam suatu daerah bisa menjadi pintu masuk pertukaran budaya. Kami belajar buah-buahan baru dari buku ini dan membayangkan bagaimana cara konsumsi buah yang berbeda dan perbedaan rasa buah yang dibawa mewarnai keseharian mereka. Ada rasa, warna, atau tekstur yang belum pernah kami ketahui, dan sungguh kami jadi penasaran!
Ditulis oleh Titik Suprapti, ibu dari empat anak yang mengajar siswa kelas3 SDN 010 Tanjung Selor Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Kegemarannya membaca buku sejak kecil ditularkannya kepada anaknya di rumah dan siswa di kelasnya. Ia ingin anak-anak di Kalimantan Utara mengetahui tentang keragaman hutan di hutan Kalimantan.
Divina Ariadini adalah ilustrator dan desainer grafis lulusan Desain Komunikasi Visual Institut Teknologi bandung. Divina telah mengilustrasi sejumlah buku anak dan karyanya ditampilkan di Katalog Ilustrator Buku Anak Indonesia untuk Pameran Buku London 2019. Dia suka bereksperimen mencoba berbagai gaya ilustrasi. Dia berharap bisa berkontribusi lebih banyak dalam menyediakan buku berkualitas bagi anak-anak di Asia.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Icum mengejar bola sampai ke hutan. Di sana, dia menemukan buah misterius. Buah apakah itu?
–
Ada banyak sekali buah yang unik dan belum pernah kita lihat sebelumnya. Kali ini ada buah misterius dari Kalimantan yang cerita ini perkenalkan. Yuk cari tahu sambil menguak misteri buah ini!
Ditulis oleh Nora Irani seorang guru yang mengajar di SDN 025 Tana Tidung, Kalimantan Utara. Beluay lahir dan tinggal di Malinau sampai lulus SMA. Lulusan S1 PGSD Universtias Borneo ini sangat mencintai profesinya sebagai guru. Namun, beliau tak melupakan hobinya yang lain yaitu berkesenian dan membaca.
Odilia Stevannie adalah seorang ilustrator dan desainer grafis yang tinggal di Jakarta. Diawali dengan kegemarannya menggambar, Odilia kini serius menekuni prodesi sebagai ilustrator. Selain menggambar, hobinya adalah membuat kerajinan tangan dan mengoleksi benda-benda lucu. Karya-karyanya bisa dilihat di @odilia_stevannie.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Masuk ke dalam hutan belantara, mengusir para penebang pohon, ikut berburu kancil, landak, dan ular!
Semua itu Butet lakukan agar bisa dekat dengan suku Orang Rimba.
Ikuti keseruan Butet Manurung saat mendirikan Sokola Rimba!
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Naga dan Buaya bertengkar setiap hari. Ayah mereka, Raja Pulau Mintin, tidak tahan melihat pertengkaran mereka. Ia menyuruh mereka menangkap ikan hanya dengan satu jala. Tidak ada yang boleh pulang dengan tangan kosong. Dapatkah mereka bekerja sama?
Konflik antar saudara, atau bahkan antar teman, kadang memang tidak nyaman. Tapi konflik juga membantu kita belajar mengerti tentang hubungan antar manusia. Kami juga pernah keras kepala, tidak mau kalah, dan kesal karena saudara/ teman kami – setidaknya menurut kami – ‘menyebalkan’. Byuuur!! Byaaar!! dengan gaya anak-anak melihat konflik dan membawanya ke pembelajaran tentang resolusi dan belajar bekerja sama.
Ditulis dan diilustrasikan oleh Fanny Santoso.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Di rumah Nisa Lontong Cap Go Meh dimakan saat Lebaran, di rumah Lili dimakannya pas Imlek. Kok bisa sih? Lili dan Nisa bingung sekali! Yang dirayakan kan berbeda, kok makanannya bisa sama?
Cap Go Meh jadi perkenalan pertama kami dengan Litara, dan jadi salah satu buku yang selalu senang kami perkenalkan ke teman-teman. Cerita di balik makanan yang dikenal dengan cara yang berbeda, yang jadi pintu masuk yang playful untuk melihat perbedaan dan percampuran budaya.
Cap Go Meh ditulis oleh Sofie Dewayani dan diilustrasikan oleh Eugenia Gina.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Di rumah, aku memanggil nenekku, Eyang, dan ini cerita tentangnya. Tentang bagaimana Eyang suka bernyanyi, menghitung piring, dan berteriak jika lampu gelap; juga tentang bagaimana ia sering ingin dimanja seperti Adik. Aku bingung. Kata Ibu, Eyang itu sama seperti aku, “sama-sama istimewa, dengan cara yang berbeda.”
Istimewa? Berbeda? Maksudnya apa? Cara tahunya bagaimana? Aku mau cari tahu, kamu mau ikut?
–
Terinspirasi salah satu anggota keluarganya yang berkebutuhan khusus, Referika menuliskan pengalaman yang dilalui anak-anaknya dalam debut pertamanya sebagai penulis cerita anak.
Cerita Eyang berkisah tentang seorang gadis kecil dan adiknya yang tinggal dengan Eyangnya yang berkebutuhan istimewa. Eyang sepertinya berbeda dengan Eyang lain; dia suka mendengarkan radio, menghitung sendok, dan sangat sayang dengan koleksi daster bunga-bunganya!
Cerita ini mengangkat pengalaman tinggal dan menerima keluarga terdekat kita yang memiliki kebutuhan istimewa. Dalam konteks yang lebih luas, keistimewaan kebutuhan bisa muncul dari perbedaan usia, gaya, preferensi, atau kepercayaan.
Karya ini ditulis untuk merayakan perbedaan dan keistimewaan dalam keluarga; bahwa perbedaan itu bukan sesuatu yang harus ditakuti tetapi justru harus dipeluk erat-erat.
Cerita Eyang adalah buku ketiga yang Seumpama terbitkan setelah Terbang dan Waktu Hujan Turun. Cerita Eyang ditulis oleh Referika Rahmi dan diilustrasikan oleh Rassi Narika.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Dafi melihat sapi dari dekat.
Banyak yang baru diketahui Dafi.
Apa saja ya?
—
Dafi Baru Tahu! masuk Jenjang A dari Seri Buku Berjenjang terbitan Litara dan Gagas Ceria.
Buku ini disertai panduan bagi guru dan orang tua, serta pertanyaan pemantik yang bisa dipakai setelah membaca buku.
Cari tahu lebih jauh tentang kategori jenjang membaca di artikel ini.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Erin ingin mencoba Siger Perpadun, milik Kak Rani. Gawat, puncak mahkota siger menghilang. Bagaimana bisa? Dag, dig, dug. Apa yang harus Erin lakukan?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Para kodok kehilangan batu yang menjadi panggung mereka bermain musik, menari, dan bernyanyi. Batu itu diambil orang.
Bukan itu saja, anak-anak pun kehilangan batu-batu tempat mereka bermain dan berlompatan. Semua batu di sungai tampaknya akan habis diangkut ke kota. Tepian sungai pernah longsor akibat penambangan batu. Apa yang harus mereka lakukan?
Terinspirasi dari bebatuan di sungai Comal yang mengalir melintasi wilayah Pemalang, Jawa Tengah, kami suka cara Dari Batu ke Batu mengajak kita melihat keseimbangan lingkungan dengan cara yang sederhana. Batu yang kelihatannya biasa, umum, dan tak bergerak jadi sumber interaksi dengan alam yang memberi kehidupan dan kesenangan.
Dari Batu ke Batu ditulis oleh Ary Nilandari dan diilustrasikan oleh Eugenina Gina.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Raja dan teman-teman sekolahnya piknik mengunjungi penangkaran penyu. Dia membawa banyak sekali makanan ringan. Tapi sayang, Raja membuang bungkusnya sembarangan. Tiba-tiba, tubuh Raja dipenuhi sampah. Apa yang terjadi dengan Raja?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Rafa sudah kelas satu.
Di kelas satu banyak hal baru.
Apa saja itu?
—
Di Kelas Satu masuk Jenjang A dari Seri Buku Berjenjang terbitan Litara dan Gagas Ceria.
Buku ini disertai panduan bagi guru dan orang tua, serta pertanyaan pemantik yang bisa dipakai setelah membaca buku.
Cari tahu lebih jauh tentang kategori jenjang membaca di artikel ini.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Harum dan Teras menunggu-nunggu pohon jeruk siam kesayangan yang tak kunjung berbuah. Rupanya, pohon jeruk kekurangan air di musim kemarau panjang ini. Lantas bagaimana cara Harum dan Teras mendapatkan air? Bisakah pohon jeruknya kembali berbuah?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Besok acara penutupan Festival Musi. Semua diminta datang dengan pakaian tradisional, termasuk Kak Mila dan teman-temannya. Namun, songket yang akan dipakai Kak Mila menghilang! Banyak orang datang ke rumah kami untuk meminjam songket. Apakah salah satu dari mereka membawa songket Kak Mila? Aku harus mencari tahu.
Berlatar Festival Sungai Musi yang berlangsung di sungai terpanjang di Indonesia, Sungai Musi, yang diadakan setiap tahun ini, narator kita ada dalam perjalanan mencari songket yang seharusnya dipakai kakaknya, tapi kini menghilang entah ke mana. Pencarian ini mengajak kita melihat meriahnya warna-warni songket, kain tradisonal Indonesia yang ditenun dengan tangan; menelusuri keingintahuan, dan mengenal rasanya menjadi curiga.
Di Mana Songket Kakak ditulis oleh Eva Y. Nukman dan diilustrasikan oleh Winarti Handayani.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Di tengah hutan, Rimba si harimau kecil mengaum sendirian. Monyet, gajah, dan rusa bermain bersama keluarga mereka. Rimba pun bertekad mencari keluarganya. Ia menelusuri hutan, sungai, dan bukit.
Akankah usaha Rimba berhasil?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Mia ingin mengunjungi lokasi gempa di Lombok. Ia ingin menghibur teman-teman seusianya di sana. Namun sayang, tak ada yang peduli dengan dongeng yang dibacakan Mia. Lantas, bagaimana cara Mia menghibur mereka?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Apa yang terjadi bila tidak ada roda di dunia ini? Apakah dunia akan menjadi lebih baik? Mana yang lebih menyenangkan, dunia dengan roda atau tanpa roda?
Tahukah kamu apa itu roda? Apa kamu pernah melihatnya? Aniek Wijaya mengajak kita membayangkan jejak salah satu penemuan penting dunia: roda. Tanpanya, dunia kita pasti sama sekali berbeda. Bersama dengan ilustrator Rama Indra, dan sedikit imajinasi, kita berjalan mengarungi waktu dan membayangkan dunia alternatif yang mungkin tersedia kalau saja tidak pernah ada roda.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Aku dan adikku mirip sekali. Apa yang harus kami lakukan agar hewan lain bisa membedakan kami?
—
Penguin bersaudara pindah ke rumah baru. Di sana ada teman-teman hewan baru. Tapi mereka berdua sangat mirip, dan hewan-hewan lain sering salah mengenali mereka.
Lama-lama jadi melelahkan. Walaupun mirip, mereka berbeda. Masing-masing punya keunikan yang lain tidak punya. Bagaimana caranya agar hewan-hewan lain mengerti?
—
Duo Penguin masuk Jenjang B3 dari Seri Buku Berjenjang terbitan Litara dan Gagas Ceria. Buku ini disertai panduan bagi guru dan orang tua, serta pertanyaan pemantik yang bisa dipakai setelah membaca buku. Cari tahu lebih jauh tentang kategori jenjang membaca di artikel ini.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Lucu, ringan, seru!
Fabel Mini menyapamu!
15 cerita hewan menggemaskan.
Membuat hari-harimu menyenangkan!
…
Cerita-
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Abo ikut Ayah ke Krayan untuk membuat garam gunung. Abo yakin membuat garam tidak sulit. Betulkah?
–
Pernahkah kamu tahu cara membuat garam? Kristal putih yang asin itu ternyata harus melalui banyak tahapan sebelum akhirnya bisa kita pakai. Bagaimana saja tahapannya? Kami mengikuti Abo untuk mencari tahu, ternyata seru sekali caranya! Menurut kamu bisa tidak ya dicoba di rumah?
Ditulis oleh Dedy Apriansyah yang lahir di Tarakan, Kalimantan Utara. Dia menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Borneo Tarakan. Sekarang dia bekerja sebagai guru di SDN 005 Malinau Barat.
Stephanie Valentine mengilustrasikan buku ini. Ia lulus dari Desain Komunikasi Visual Binus University dan pernah bekerja sebagai inhouse graphic designer di beberapa perusahaan game, retail alat tulis, dan start up. Namun, kecintaannya pada buku anak yang penuh warna tidak pernah hilang. Dia yakin gambar dan cerita dalam buku anak dapat membawa banyak pesan positif dan inspirasi untuk pembaca anak-anak. pada akhir tahun 2020, Stephanie pun memutuskan untuk menjadi ilustrator lepas. Karya-karyanya dapat dilihat di @stvalent
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Desa Kalibonang dikagetkan tingkahnya Wildhan dan Han. Lik Drimi kaget, kambing-kambingnya Ayah Wildhan juga berontak lari di kandang. Ada apa sih sebenarnya?
—
Ditulis dalam bahasa Jawa, disertai terjemahan bahasa Indonesia.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Kakek akan memberikan Godi si Anjing Kecil kepada salah satu dari tiga cucunya: Timo, Roro, dan Keno. Manakah yang akan Godi pilih? Mengapa?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Ayah selalu lupa ini dan itu. Apa yang bisa Dido bantu?
—
Dido dan Ayah berdua saja di rumah karena Ibu sedang pergi. Ayah harus bekerja, tapi juga harus memastikan Dido makan, pergi ke sekolah, dan segala hal lainnya. Saking banyaknya yang harus dikerjakan, Ayah justru jadi banyak lupa. Apa yang bisa Dido lakukan?
—
Hanya Dido dan Ayah masuk Jenjang B1 dari Seri Buku Berjenjang terbitan Litara dan Gagas Ceria. Buku ini disertai panduan bagi guru dan orang tua, lembar kegiatan, serta pertanyaan pemantik yang bisa dipakai setelah membaca buku. Cari tahu lebih jauh tentang kategori jenjang membaca di artikel ini.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Titus ikut Ayah melaut. Sesampainya di sana, Titus malah merasa pusing dan mual. Padahal, ia sangat ingin melihat ikan cakalang berenang di laut. Bisakah Titus melihat mereka?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Hari sangat panas dan kolam lumpur adalah tempat terbaik untuk mendinginkan tubuh. Tetapi, tidak menurut Sero. Sampai satu serangga mulai mengganggunya. Lalu, lebih banyak lagi serangga yang datang! Oh, tidak! Apa yang harus Sero lakukan sekarang?
—
Kami tertawa-tawa membaca dan melihat Sero meng-hus-hus serangga-serangga yang mendekatinya. Memang melihat berendam di lumpur untuk mendinginkan tubuh juga membuat kami berpikir, “Ih, kan kotor!” Tapi saat melihat serangga-serangga yang mengganggu kalau mencari kesejukan dengan cara umum, ternyata justru malah lebih menyusahkan. Kadang cara yang kita pikir kurang keren, bisa memiliki banyak kebijaksanaan dan pengetahuan di dalamnya.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
“Ke manakah aku harus pergi?” Begitulah pikir Haris si Gajah saat kehilangan rumahnya. Hutan tempat tinggal Haris telah musnah, dibakar manusia. Haris yakin masih ada hutan untuk Haris dan teman-temannya. Di manakah itu? Amankah? Bagaimana mereka menghadapi manusia?
Haris dan Atan harus menghadapi akibat dari kerusakan lingkungan akibat kegiatan manusia di hutan, dan mencari rumah baru untuk tinggal tentu tidak mudah. Kami membayangkan kalau harus meninggalkan rumah tempat kami tinggal saat ini pasti sedih juga. Apalagi kalau ancaman itu terus mengikuti. Cerita ini memberikan perspektif kesadaran lingkungan, melihat Haris mencari kehilangan rumahnya mengingatkan kami tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar kita, karena dunia ini kan bukan cuma punya manusia, tapi seluruh makhluk hidup yang ada. Maka harapan yang dijaga juga harus memikirkan semua.
Hutan Harapan Haris ditulis oleh Endah Herawati dan diilustrasikan oleh Yosia Raduck.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Kumbang-kumbang koksi harus pindah mencari tempat baru. Namun salah satu kumbang, Kosi, terpisah dari teman-temannya.
Akhirnya ia bertemu dengan teman-temannya. Namun ada yang aneh ketika ia mengikuti mereka.
Apa yang terjadi?
Bahaya apa lagi yang mengancamnya?
—
Itukah Teman Kosi masuk Jenjang B3 dari Seri Buku Berjenjang terbitan Litara dan Gagas Ceria. Buku ini disertai panduan bagi guru dan orang tua, lembar kegiatan, serta pertanyaan pemantik yang bisa dipakai setelah membaca buku. Cari tahu lebih jauh tentang kategori jenjang membaca di artikel ini.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Bunga-bunga jepun berjatuhan hingga hanya satu yang tersisa. Kupu-kupu dan laba-laba khawatir, angin kencang akan menggugurkan jepun kecil itu. Bisakah mereka menjaganya agar tidak jatuh?
Keindahan bunga jepun yang kami suka ternyata juga memesona kupu-kupu dan laba-laba. Cerita ini mengajak kami untuk kembali menghargai dan menjaga keindahan-keindahan di sekitar kita. Kadang untuk melakukannya kita harus berhenti melakukan yang menyibukkan kita, kadang harus melawan angin kencang, kadang juga kehilangan cara. Kami belajar banyak dari kupu-kupu dan laba-laba yang begitu mencintai dan ingin menjaga indahnya si bunga jepun.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Semua orang sibuk mempersiapkan kelahiran adik bayi. Mbah meminta Slamet menjaga jarik yang disiapkan untuk adik. Slamet bosan. Dia mulai bermain dengan jarik-jarik itu, dan … oh, tidak! Jarik itu robek. Apa kata Mbah nanti? Apa yang akan dilakukan Slamet?
Kami senang sekali mengikuti Slamet main-main sambil menantikan sang adik untuk datang, dan ikut deg-degan waktu jarik adik robek. Cerita tentang sehelai jarik yang ditulis dengan hangat dan ilustrasi yang menggemaskan.
Jarik Adik ditulis oleh Endah Herawati dan diilustrasikan oleh Eleonore Grace.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Cici, peri kecil yang lincah sedang bingung. Karen, sahabatnya, hari ini berulang tahun, tapi ia belum punya kado untuknya.
Karen suka Lidi-lidi Geli, kue Lupa-lupa Ingat, atau Boneka Dadadidu – wah, itu apa saja ya? Tapi Karen malah tidak mau apa-apa. Cici senang-senang saja sampai Bubi datang dengan kado yang begitu besar. Cici jadi kesal. Di tengah kekesalannya, peri cilik itu masuk ke hutan terdalam dan bertemu dengan Capung Tralala yang mengikutinya ke mana-mana. Cici pun punya ide kado untuk Karen.
Kado buat Karen juga disertai terjemahan Bahasa Jawa sebagai upaya mendekatkan anak-anak pada bahasa daerah. Cerita ini menggunakan Bahasa Jawa ngoko.
Kado untuk Karen membawa imajinasi kami jalan-jalan ke dunia peri, tapi juga mengizinkan kami untuk menghidupi ke-peri-an yang ada di setiap kita. Dalam cerita ini, kita bisa diajarkan cara membuat kado-kado peri. Bayangkan!
Mencari sesuatu buat orang yang kita sayangi seringkali jadi susah, kita ingin memberikan sesuatu yang istimewa, dan juga berbeda. Gimana caranya? Jadinya bingung dan kesal seperti Cici. Kami sering ada di situasi seperti itu. Tapi perasaan bisa berbagi hal yang istimewa dengan orang-orang tersayang itu begitu membahagiakan. Memberi jadi sama menyenangkannya dengan menerima kasih sayang. Kado untuk Karen dengan penuh imajinasi mengajak kita mengintip pergulatan rasa itu.
Kado untuk Karen ditulis dan diilustrasikan oleh Lina Kusuma Dewi.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Banyak binatang di hutan lindung Pura Sajau. Arai dan Adik menghitungnya. Ada berapa ya?
–
Membaca Ke Hutan Lindung menyenangkan sekali. Arai dan Adik mengajak kami berkenalan dengan binatang (mata yang awas akan melihat mereka yang besar dan yang kecil tersembunyi), melihat alam lebih dekat, dan bermain hitung sambil melakukannya. Cerita yang sederhana dan penuh arti, dengan ilustrasi yang kaya dan membuat kami ingin sekali pergi ke hutan lindung!
Ditulis oleh Rezcy Amalia, yang lahir di pinggir pantai di Makassar. Ia tumbuh besar dan berkuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Muhammadiyah Makassar. Ia mengajar di Pesantren Hidayatullah Tarakan Kalimantan Utara sebelum pindah ke Bulungan untuk mengajar di SDN 001 Tanjung Palas Timur hingga sekarang.
Singgih Cahyo biasa dipanggil “Didiw” oleh teman-temannya. Ia mahasiswa Jurusan Kriya Keramik ITB yang gemar akan dunia ilustrasi. Singgih banyak belajar dari mata kuliah pilihan ilustrasi buku anak yang diambilnya. Ia senang sekali ketika mendapat kesempatan menuangkan ilustrasinya dalam buku anak. Gaya ilustrasinya banyak dipengaruhi teknik manual seperti gouache ataupun cat air. Menurutnya media manual terlihat lebih organik dan ekspresif.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Hari ini ada yang ulang tahun. Kungkang akan datang untuk memberikan kejutan.
Namun, Kungkang sangat lambat!
Makannya sangat lambat.
Jalannya sangat lambat.
Aduh, apakah Kungkang akan datang terlambat?
–
Kejutan Kungkang mendapat penghargaan buku anak terbaik dari IKAPI 2023 dan masuk ke dalam daftar 20 Sastra Anak Terpilih Tacita untuk Penghargaan Sastra Anak 2024.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Damdam kehilangan wajahnya. Aduh, bagaimana ini?
Tenang, kakekku ahli membuat topeng kayu. Banyak sekali jenis topeng yang dibuatnya. Ayo, kita coba saja topeng-topeng itu.
Tapi Damdam jadi berubah-ubah sikap mengikuti topeng yang dikenakannya. Dan salah satunya begitu menakutkan dan sulit dilepaskan. Ooh, apa yang harus kulakukan?
Ketika Damdam kehilangan mukanya menggunakan topeng-topeng yang dipakai dalam tari topeng, sebuah pertunjukan asli Cirebon, Jawa Barat. Setiap kali Damdam mengenakan topeng yang berbeda, karakter yang dilambangkan lewat topeng itu pun muncul: Panji berwarna putih melambangkan kesucian bayi baru lahir, Samba (Pamindo) yang berwajah anak kecil yang ceria dan lincah, sampai Kelana (Rahwana) berwarna merah yang melambangkan orang yang sedang marah. Kelima topeng ini mewakili fase kehidupan manusia.
Cerita ini tak hanya mengajak kami melihat topeng sebagai bagian dari budaya tapi juga sebagai metafora filosofi hidup. Wajah kita memiliki ekspresi-ekspresi yang sama seperti topeng-topeng, tapi bahwa ada sifat asli yang menunjukkan diri dan kesungguhan diri yang perlu sejati perlu ditunjukkan, lepas tanpa topeng.
Ditulis oleh Ary Nilandari, ilustrasi oleh Andhika W.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Gilang ingin seperti kakaknya, Kak Sita. Dia ingin menggambar seperti kak Sita. Gilang juga suka menari seperti Kak Sita. Namun Kak Sita tidak membolehkan Gilang ikut ke sanggar bersamanya. Suatu hari, Gilang menemukan sesuatu yang mengejutkan!
Gilang yang ingin seperti dan selalu bersama Kak Sita serta Kak Sita yang sudah mulai punya kegiatannya sendiri adalah cerita yang dekat dengan kehidupan bersaudara. Cara mereka mencoba menjalani hubungan bersaudara di tengah selisih paham, keinginan, serta kebutuhan untuk ruang pribadi padahal mereka juga diminta untuk berbagi, mengajak kita belajar untuk mencari keseimbangan dalam sebuah hubungan.
Ketika Gilang Ingin Seperti Kak Sita ditulis oleh Aniek Wijaya dan diilustrasikan oleh Melani Sie.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Angin dan sinar matahari adalah sumber listrik di Pandansimo. Begitu pula listrik di rumah Seruni. Hari ini, hujan turun sangat deras. Hal yang Seruni takutkan terjadi, listrik padam. Semua menjadi gelap dan menakutkan bagi Seruni. Seruni harus mengambil lilin atau….
Ketakutan Seruni waktu mati lampu membuatnya memikirkan hal-hal yang menyeramkan. Sambil melewati gelapnya ruangan setiap gerakan membuatnya merinding. Apakah ada hantu yang selama ini ia pikir ada di dalam gelap? Atau itu hanya pikirannya saja.
Menghadapi ketakutan yang ada di pikiran kita adalah sesuatu yang sungguh berani. Dari Seruni kami belajar, keberanian itu tidak harus langsung besar. Kadang, keberanian itu bentuknya dalam setiap langkah kecil yang diambil sedikit demi sedikit bahkan di dalam gelap.
Ketika Listrik Padam ditulis oleh Yuniar Khairani dan diilustrasikan oleh Marla Putri Gyanti.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Showing 1–48 of 108 results