Kura diam saja. Apa Kura sakit?
Apa yang harus dilakukan Kika?
—
Kika dan Kura masuk Jenjang A dari Seri Buku Berjenjang terbitan Litara dan Gagas Ceria.
Buku ini disertai panduan bagi guru dan orang tua, serta pertanyaan pemantik yang bisa dipakai setelah membaca buku.
Cari tahu lebih jauh tentang kategori jenjang membaca di artikel ini.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Ella Elviana
Peringatan Hari Kemerdekaan RI sudah di depan mata. Seorang anak laki-laki ingin mengikuti lomba makan kerupuk. Dia berlatih tak henti-henti, memakan kerupuk secepat mungkin. Krauk! Krauk!
Bisakah dia mengalahkan teman-temannya? Apakah dia berhasil mendapatkan hadiah?
Kami suka sekali Krauk! Krauk! karena ceritanya bukan hanya mengajak kami mengintip keriaan lomba 17-an dan warna-warni perayaan itu saat kami kecil, tapi juga memberi sorotan saat kita memiliki tujuan, proses yang kita lalui untuk mencapainya, dan memberi arti saat tiba di titik akhir–apapun hasilnya.
Krauk!Krauk! ditulis oleh Ella Elviana. dan diilustrasikan oleh Dian Kristiani.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Lagi-lagi Ibu terlambat menjemput Momo di sekolah. Ibu harus berjalan kaki, karena Ibu tidak bisa naik sepeda. Namun, Ibu harus menemukan sepeda yang cocok untuknya. Kisah ini menceritakan pencarian Ibu untuk sepeda yang pas.
Kring!Kring! bermain dengan begitu banyak elemen yang menyenangkan dalam menceritakan pencarian sepeda yang pas untuk Ibu: ilustrasi yang detail dan penuh warna, berbagai jenis binatang dan interaksi jenaka antara mereka, serta perkenalan pertama dengan konsep bentuk dan ukuran yang sederhana. Salah satu buku yang ingin dibaca lagi dan lagi.
Kring! Kring! ditulis oleh Nurhayati Pujiastuti dan diilustrasikan oleh Adrinalia.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Krismariana
Hari ini Widi berulang tahun dan Nenek datang untuk membuatkan kue spesial untuknya. Eh, tunggu dulu… kenapa Nenek menyiapkan beras, kelapa, gula merah, dan daun pisang? Bahan-bahan itu untuk apa? Benarkah Nenek bisa membuatkan kue ulang tahun untuk Widi?
Kue Ulang Tahun Widi mengajak kami ke perayaan hari lahir yang berbeda. Setiap budaya punya caranya masing-masing. Di setiap rumah dan keluarga pun begitu. Membaca ini, kami jadi belajar tak semua orang melakukan sesuatu dengan cara yang sama. Kami tak sabar ingin ada yang berulang tahun dan bertanya: bagaimana kamu merayakannya di rumahmu?
Kue Ulang Tahun Widi ditulis oleh C. Krismariana W. dan diilustrasikan oleh Adrinalia Nila. Judul ini dikembangkan atas kerja sama Yayasan Litara dan Room to Read Accelerator dan memenangkan Samsung KidsTime Authors Award.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Asdiana
Di ladang singkong, aku melihat anak-anak bermain.
Ada apa di rambut mereka?
Oh, aku tahu. Aku juga bisa.
–
Yang tadinya pergi ke kebon singkong untuk membantu Mama memanen singkong, gadis kecil karakter utama kita ini justru menemukan keseruan lain: dengan menggunakan batang singkong di rambutnya. Kamu tahu tidak caranya bagaimana?
Ditulis oleh Asdiana yang kini mengajar di SD Negeri 001 Tana Tidung. Ia juga adalah seorang Ibu rumah tangga dengan tiga orang anak dan ingin menulis buku anak. Pengalaman masa kecil menjadi inspirasinya dalam menulis buku.
Hanny Juwita adalah seorang desainer grafis dan ilustrator kelahiran Jakarta. Melalui kecintaannya pada menggambar, Hanny berharap agar dia mampu menyampaikan pesan-pesan yang baik dan mendidik bagi anak-anak. Untuk melihat karya-karya dan berkenalan dengannya, kalian dapat mengunjungi Instagram @hanyhunny
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Aniek Wijaya
Uma harus menjaga Adik saat Ibu pergi membeli makanan. Namun, Adk terus rewel. Mengapa Adik terus menangis? Bagaimana Uma menghiburnya.
Lihat! Lihat! adalah buku yang bercerita lewat semua elemen yang ada di dalamnya: warna, garis, dan kata. Dan setiap sesi membaca kami menemukan lapisan baru terbuka.
Ketimpangan ekonomi menjadi latar kisah Uma dan Adik, tapi dengan cara yang unik, Aniek Wijaya dan EorG bisa mengajak kami melihatnya, dan belajar banyak(!), dengan cara yang hangat. Uma mengajak kami untuk terbang dengan kekuatan pikiran dan imajinasi, untuk tidak menyerah ke situasi dan untuk terus menemukan warna bahkan di dunia yang seringkali terasa abu.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Tyas Widjati
Untuk pertama kalinya Kibo ikut kirab 1 Sura bersama kerbau-kerbau lainnya. Abi, penjaganya mendampingi kerbau kecil itu selama kirab. Semuanya berjalan lancar dan Abi merasa bangga dengan Kibo sampai… sesuatu terjadi!
Cerita Kibo terinspirasi tradisi turun temurun di Kasunanan Surakarta Hadiningrat, sebuat kerajaan di Jawa Tengah. Di sana kalender penanggalan Jawa masih dipakai. Dan pada malam tahun baru kerajaan, ada kirab atau pawai keliling keraton. Kirab dipimpin oleh kerbau albino, atau kerbau bule, yang merupakan salah satu pusaka kerajaan. Kibo adalah salah satu kerbau albino itu.
Kibo mengalami hal yang baru saat pertama kali ikut kirab, dan kadang hal baru membuat tidak nyaman. Semua terasa asing. Apalagi saat dilihat orang banyak seperti Kibo. Ditambah lagi ada kejadian yang membuat Kibo semakin tidak nyaman. Di saat seperti itu, apa yang bisa Abi lakukan?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Maryam Yunus
Sudah saatnya Ardi memanen pisang di kebun. Namun, pisangnya hilang! Setelah mengetahui siapa yang mengambilnya, Ardi malah menanam pisang lebih banyak. Kenapa, ya?
Kami senang sekali ikut menyelidiki siapa yang mengambil pisang Ardi lewat bentuk, suara, dan jejak-jejak yang ditinggalkan pelaku. Kami jadi bisa mengenal dunia sekitar Ardi di Kalimantan, bagaimana ia hidup begitu dekat dan bisa berinteraksi dengan binatang dan tanaman di sekelilingnya seperti dengan teman-teman sendiri! Kedekatan dengan alam dan kehidupannya yang membantunya mencari tahu apa yang harus dilakukan saat ada misteri pisang yang hilang ini!
Ditulis oleh Maryam Yunus, guru kelas 3 di SDN 011 Tanjung Palas Timur, Bulungan, Kalimantan Utara. Ia gemar menanam bunga dan ingin meningkatkan minat baca siswa, tidak hanya di kelasnya, melainkan juga di tempat lain.
Diilustrasikan oleh Rizqia Sadida, ilustrator kelahiran Bekasi yang sangat suka menggambar dan membaca buku cerita. Melalui ilustrasi-ilustrasi yang dibuatnya, ia berharap dapat memberi manfaat dan makna, serta membuat anak-anak tersenyum. Karya-karya Dida bisa dijumpai di @ddidadong.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Rusli naik ke kelas tiga. Ama dan Ina berjanji akan memberinya hadiah. Sayang, Rusli tidak boleh mengetahui hadiah itu hingga saatnya tiba. Dia sangat penasaran dibuatnya! Rusli sudah sering memacu kuda di arena balap, namun belum pernah dia merasa segelisah ini.
Rusli, seperti anak kecil lain di kota Dompu, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, terbiasa menunggang kuda. Mereka dilatih sejak dini, dan berlomba pacu kuda di usia enam atau tujuh tahun. Mandala membawa kami mengenali cara hidup anak-anak yang berbeda di bagian lain Indonesia, hal-hal yang tidak biasa buat kami jadi keseharian buat mereka. Sebaliknya juga begitu. Setiap rumah punya rasa, gaya, dan kebiasaan yang istimewa.
Mandala ditulis oleh Sofie Dewayani dan diilustrasikan oleh Herlina Kartaatmadja.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Mantel Emas kecil dan ibunya tinggal di hutan Papua bersama banyak hewan dan tanaman menakjubkan. Sebagaimana kanguru lain, waktu kecil Mantel Emas juga mengumpulkan benda-benda cantik dari hutan dan menyimpannya di kantong Bunda.
Suatu hari, Bunda melarang Mantel Emas tidur di kantongnya. Mantel Emas sedih. Kenapa dia tidak boleh lagi tidur di kantong Bunda?
Mantel Emas ditulis oleh Evi Z. Indirani dan diilustrasikan oleh Aaron Randy.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Abing ingin memancing. Tetapi mata pancingnya malah hilang. Apa yang harus Abing lakukan?
–
Cerita ini membawa kita melihat berbagai persiapan dan kesiapan yang diperlukan saat memancing. Tapi apa jadinya kalau mata pancingmu hilang seperti Abing? Memancing dikenal banyak menunggu dan perlu kesabaran, kadang tidak semuanya sesuai keinginan, tapi dari sana kami jadi banyak belajar dalam ketenangan.
Ditulis oleh Ratna Candra Puspitasari, seorang ibu rumah tangga sekaligus pengajar di SDN Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara. Ratna lahir di Balikpapan dan mengawali kariernya di dunia pendidikan sejak 2008. Saat ini Ratna mengajar di kelas rendah dan sedang giat menekuni berbagai kegiatan menulis yang menumbuhkan minat baca anak, terutama cerita bermuatan budaya lokal.
Ella Elviana yang mengilustrasikan buku ini lahir di Bandung dan lulus dari Farmasi ITB. Ia menemukan minatnya dalam ilustrasi buku anak dan sejak 2007 telah mengilustrasi puluhan buku cerita bergambar dan novel anak. Di sana ia menemukan kejujuran, ketulusan, dan keceriaan. Cat air dan tinta adalah media favorit untuk ilustrasinya. Ella dapat dihubungi lewat Instagram @olafmurkenstein
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Abi memasang bubu. Tiap sebentar ia memeriksa bubunya. Berapa banyak udang galah yang didapatnya, ya?
–
Abi menanti-nantikan sekali udang galah yang masuk ke dalam bubunya. Tapi walaupun sudah mengikuti contoh Ayah dan menunggu terus, udang-udang itu masih belum datang. Padahal Abi sudah melewatkan ajakan main teman-temannya. Bagaimana caranya supaya ia bisa mendapatkan udang-udang galah itu?
Seru sekali bisa menangkap udang galah dari sungai dekat rumah seperti Abi dan ayahnya. Cerita ini juga menunjukkan proses menunggu yang mungkin tidak menyenangkan, tapi penting dalam apa yang kita lakukan. Tidak semua hal bisa langsung kita dapatkan dengan mudah dan cepat; namun saat bisa bertahan melaluinya, hasil yang didapatkan menjadi sangat nikmat dan berharga.
Ditulis oleh Afita Martalia Andrinas Putri. Lahir di malang, Jawa Timur dan kini menjadi pendidik di SDN 020 Tana Tidung, Kalimantan Utara. Dia konsisten membaca untuk mendukung profesinya. Kegemarannya yang lain adalah menulis untuk menyalurkan ide-idenya. Hobi menari tetap dijalaninya di antara kesibukan sebagai ibu dari seorang anak.
Hilman Makhluf adalah ilustrator lepas dari Pekalongan. Dia memutuskan tinggal di Yogyakarta setelah menyelesaikan studinya di jurusan Komunikasi dan Desain Visual Institut Seni Indonesia, Yogyakarta. Selain berfokus membuat ilustrasi untuk anak-anak sejak 2015, dia juga mengoleksi action figure, mendengarkan musik, dan menonton film.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Showing 25–36 of 58 results