By Izzah Annisa
Hari sangat panas dan kolam lumpur adalah tempat terbaik untuk mendinginkan tubuh. Tetapi, tidak menurut Sero. Sampai satu serangga mulai mengganggunya. Lalu, lebih banyak lagi serangga yang datang! Oh, tidak! Apa yang harus Sero lakukan sekarang?
—
Kami tertawa-tawa membaca dan melihat Sero meng-hus-hus serangga-serangga yang mendekatinya. Memang melihat berendam di lumpur untuk mendinginkan tubuh juga membuat kami berpikir, “Ih, kan kotor!” Tapi saat melihat serangga-serangga yang mengganggu kalau mencari kesejukan dengan cara umum, ternyata justru malah lebih menyusahkan. Kadang cara yang kita pikir kurang keren, bisa memiliki banyak kebijaksanaan dan pengetahuan di dalamnya.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
“Ke manakah aku harus pergi?” Begitulah pikir Haris si Gajah saat kehilangan rumahnya. Hutan tempat tinggal Haris telah musnah, dibakar manusia. Haris yakin masih ada hutan untuk Haris dan teman-temannya. Di manakah itu? Amankah? Bagaimana mereka menghadapi manusia?
Haris dan Atan harus menghadapi akibat dari kerusakan lingkungan akibat kegiatan manusia di hutan, dan mencari rumah baru untuk tinggal tentu tidak mudah. Kami membayangkan kalau harus meninggalkan rumah tempat kami tinggal saat ini pasti sedih juga. Apalagi kalau ancaman itu terus mengikuti. Cerita ini memberikan perspektif kesadaran lingkungan, melihat Haris mencari kehilangan rumahnya mengingatkan kami tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar kita, karena dunia ini kan bukan cuma punya manusia, tapi seluruh makhluk hidup yang ada. Maka harapan yang dijaga juga harus memikirkan semua.
Hutan Harapan Haris ditulis oleh Endah Herawati dan diilustrasikan oleh Yosia Raduck.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Kumbang-kumbang koksi harus pindah mencari tempat baru. Namun salah satu kumbang, Kosi, terpisah dari teman-temannya.
Akhirnya ia bertemu dengan teman-temannya. Namun ada yang aneh ketika ia mengikuti mereka.
Apa yang terjadi?
Bahaya apa lagi yang mengancamnya?
—
Itukah Teman Kosi masuk Jenjang B3 dari Seri Buku Berjenjang terbitan Litara dan Gagas Ceria. Buku ini disertai panduan bagi guru dan orang tua, lembar kegiatan, serta pertanyaan pemantik yang bisa dipakai setelah membaca buku. Cari tahu lebih jauh tentang kategori jenjang membaca di artikel ini.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Imelda Naomi
Bunga-bunga jepun berjatuhan hingga hanya satu yang tersisa. Kupu-kupu dan laba-laba khawatir, angin kencang akan menggugurkan jepun kecil itu. Bisakah mereka menjaganya agar tidak jatuh?
Keindahan bunga jepun yang kami suka ternyata juga memesona kupu-kupu dan laba-laba. Cerita ini mengajak kami untuk kembali menghargai dan menjaga keindahan-keindahan di sekitar kita. Kadang untuk melakukannya kita harus berhenti melakukan yang menyibukkan kita, kadang harus melawan angin kencang, kadang juga kehilangan cara. Kami belajar banyak dari kupu-kupu dan laba-laba yang begitu mencintai dan ingin menjaga indahnya si bunga jepun.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Kancil Hijau pulang membawa sekarung terong, upah karena membantu panen Pak Tani. Dalam perjalanan, ia bertemu Kancil Ungu dan adiknya. Mereka sedang kesulitan mencari terong.
Terong?
Kancil Hijau punya sekarung! Namun ia tak mau memberikannya. Ia kan sudah kerja keras?
–
Ditulis dalam bahasa Madura dan disertai terjemahan bahasa Indonesia.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Rezcy Amalia
Banyak binatang di hutan lindung Pura Sajau. Arai dan Adik menghitungnya. Ada berapa ya?
–
Membaca Ke Hutan Lindung menyenangkan sekali. Arai dan Adik mengajak kami berkenalan dengan binatang (mata yang awas akan melihat mereka yang besar dan yang kecil tersembunyi), melihat alam lebih dekat, dan bermain hitung sambil melakukannya. Cerita yang sederhana dan penuh arti, dengan ilustrasi yang kaya dan membuat kami ingin sekali pergi ke hutan lindung!
Ditulis oleh Rezcy Amalia, yang lahir di pinggir pantai di Makassar. Ia tumbuh besar dan berkuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Muhammadiyah Makassar. Ia mengajar di Pesantren Hidayatullah Tarakan Kalimantan Utara sebelum pindah ke Bulungan untuk mengajar di SDN 001 Tanjung Palas Timur hingga sekarang.
Singgih Cahyo biasa dipanggil “Didiw” oleh teman-temannya. Ia mahasiswa Jurusan Kriya Keramik ITB yang gemar akan dunia ilustrasi. Singgih banyak belajar dari mata kuliah pilihan ilustrasi buku anak yang diambilnya. Ia senang sekali ketika mendapat kesempatan menuangkan ilustrasinya dalam buku anak. Gaya ilustrasinya banyak dipengaruhi teknik manual seperti gouache ataupun cat air. Menurutnya media manual terlihat lebih organik dan ekspresif.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Hari ini ada yang ulang tahun. Kungkang akan datang untuk memberikan kejutan.
Namun, Kungkang sangat lambat!
Makannya sangat lambat.
Jalannya sangat lambat.
Aduh, apakah Kungkang akan datang terlambat?
–
Kejutan Kungkang mendapat penghargaan buku anak terbaik dari IKAPI 2023 dan masuk ke dalam daftar 20 Sastra Anak Terpilih Tacita untuk Penghargaan Sastra Anak 2024.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Djokolelono
Macan jengkel. Sudah gagal memangsa kancil, badannya sakit menabrak pohon. Ia berkeliaran mencari mangsa lain. Dan itu ada kera sedang memanjat pohon.
Di atas pohon, Kera sedang memilih pisang tanduk dan melihat Macan perlahan-lahan mendekat. Wah bagaimana ini? Tidak sempat lari. Ah, sudahlah gampang. Kera punya akal.
Apa Kera berhasil mengakali Macan?
—
Ditulis dalam bahasa Jawa, disertai terjemahan bahasa Indonesia
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Kata Nenek Mina kalau melattigi jari tengah akan diseruduk kerbau. Wah, padahal jari tengah Icci dilattigi. Apa yang akan mereka lakukan ketika tanpa sengaja berpapasan dengan kerbau ya?
–
Melattigi adalah tradisi melukis tangan hingga kuku dengan daun inai atau henna, yang sudah ditumbuk halus. Dalam buku terbarunya Kak Eva menceritakan beberapa elemen kebudayaan Mandar. Kita sebagai pembaca yang mungkin juga belum pernah mendengarkan bagaimana bahasa ini dituturkan akan segera bisa menikmati dan mempelajarinya. Ditampilkan tak hanya narasi namun dalam ilustrasi keberagaman dan keindahan tempat dan waktu dari mana cerita ini berasal.
Ditulis dalam bahasa Mandar dengan aksara Lontara, disertai terjemahan bahasa Indonesia.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Tyas Widjati
Oyo dan Susua adalah sepasang belut kembar. Setiap hari mereka memakan apa pun hingga tak lagi muat di danau. Oyo dan Susua memutuskan untuk berpindah tempat. Ikuti perjalanan mereka.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Tyas Widjati
Untuk pertama kalinya Kibo ikut kirab 1 Sura bersama kerbau-kerbau lainnya. Abi, penjaganya mendampingi kerbau kecil itu selama kirab. Semuanya berjalan lancar dan Abi merasa bangga dengan Kibo sampai… sesuatu terjadi!
Cerita Kibo terinspirasi tradisi turun temurun di Kasunanan Surakarta Hadiningrat, sebuat kerajaan di Jawa Tengah. Di sana kalender penanggalan Jawa masih dipakai. Dan pada malam tahun baru kerajaan, ada kirab atau pawai keliling keraton. Kirab dipimpin oleh kerbau albino, atau kerbau bule, yang merupakan salah satu pusaka kerajaan. Kibo adalah salah satu kerbau albino itu.
Kibo mengalami hal yang baru saat pertama kali ikut kirab, dan kadang hal baru membuat tidak nyaman. Semua terasa asing. Apalagi saat dilihat orang banyak seperti Kibo. Ditambah lagi ada kejadian yang membuat Kibo semakin tidak nyaman. Di saat seperti itu, apa yang bisa Abi lakukan?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Maryam Yunus
Sudah saatnya Ardi memanen pisang di kebun. Namun, pisangnya hilang! Setelah mengetahui siapa yang mengambilnya, Ardi malah menanam pisang lebih banyak. Kenapa, ya?
Kami senang sekali ikut menyelidiki siapa yang mengambil pisang Ardi lewat bentuk, suara, dan jejak-jejak yang ditinggalkan pelaku. Kami jadi bisa mengenal dunia sekitar Ardi di Kalimantan, bagaimana ia hidup begitu dekat dan bisa berinteraksi dengan binatang dan tanaman di sekelilingnya seperti dengan teman-teman sendiri! Kedekatan dengan alam dan kehidupannya yang membantunya mencari tahu apa yang harus dilakukan saat ada misteri pisang yang hilang ini!
Ditulis oleh Maryam Yunus, guru kelas 3 di SDN 011 Tanjung Palas Timur, Bulungan, Kalimantan Utara. Ia gemar menanam bunga dan ingin meningkatkan minat baca siswa, tidak hanya di kelasnya, melainkan juga di tempat lain.
Diilustrasikan oleh Rizqia Sadida, ilustrator kelahiran Bekasi yang sangat suka menggambar dan membaca buku cerita. Melalui ilustrasi-ilustrasi yang dibuatnya, ia berharap dapat memberi manfaat dan makna, serta membuat anak-anak tersenyum. Karya-karya Dida bisa dijumpai di @ddidadong.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Showing 13–24 of 32 results