By Rassi Narika
Dua teman bercerita tentang robot yang mereka buat sendiri: Kompi, si robot penjelajah angkasa dan Piko, si robot pembasmi kejahatan.
Kedua teman ini percaya robot merekalah yang paling keren. Kompi yang lebih keren! kata yang satu. Kerenan Piko! kata yang lain.
Tak boleh ada robot yang lebih keren dari robotku!
Mereka berkeras agar yang lain percaya. Tapi mereka malah saling merusak robot dan hal lain yang mereka punya.
Setelah semuanya rusak, apa yang tersisa untuk mereka berdua?
—
Robot Paling Keren adalah sebuah percakapan tentang yang kita lakukan, katakan, dan lupakan, saat merasa paling benar dan tidak mau kalah.
Robot Paling Keren masuk ke dalam daftar 20 Sastra Anak Terpilih Tacita untuk Penghargaan Sastra Anak 2024.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Ge tidak betah di tempat ini. Di sini Ge diperlakukan dengan kasar, dipaksa bekerja walau lelah. Begitu ada kesempatan, Ge segera melarikan diri. Namun..oh-oh, di mana rumah Ge? Di sekitar Ge hanya tampak tanaman yang tak dikenalnya. Belum lagi, manusia meneriaki dan mengejarnya. Ke mana Ge harus berlari?
Membaca kisah Ge yang hidup di hutan hujan Sumatra adalah pengingat bagi kami bahwa bumi ini bukanlah rumah manusia saja. Binatang-binatang yang dipaksa melakukan hal-hal yang manusia paksakan membuat mereka kehilangan rumah–kami membayangkan sedih dan bingungnya kalau kami harus dipaksa bekerja yang kami tidak suka dan kehilangan rumah dan orang-orang yang kami kenal dan kasihi. Habitat yang terus hilang membuat mereka terancam punah dan terkadang menyerbu tanaman petani setempat. Keterdampingan hidup manusia dan makhluk lainnya menjadi begitu penting agar keseimbangan alam terjaga, dan kita bisa menikmati keberadaannya untuk waktu yang lama.
Rumah untuk Ge ditulis oleh Eva Y. Nukman dan diilustrasikan oleh Hutami Dwijayanti.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Dua ulat ini tampak berbeda, tetapi sebetulnya banyak persamaan mereka.
Ada perbedaannya, dan ada persamaannya. Lalu setelah berubah wujud, apakah mereka berbeda atau sama?
Kami juga baru tahu! Ulat ngengat dan ulat kupu-kupu berproses dengan cara yang mirip tapi tak sama. Kami belajar memperhatikan makhluk di alam sekitar kita dengan lebih dekat dan cermat. Dunia alam dan segala detail kehidupannya begitu indah dan mempesona. Kami seperti kembali menjadi peneliti-peneliti kecil, belajar menemukan sesuatu secara metodis, dan mencatat penemuan-penemuan itu untuk dibandingkan apa yang sama dan berbeda. Kita awali dengan ulat dan kupu-kupu — nanti? Siapa tahu?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Noor H. Dee
Saat Singa mengadakan pesta, tiba-tiba terdengar suara kentut.
DUUUT!
Semua hewan pun terkejut.
“Siapa yang kentut?”
–
Siapa yang Kentut? adalah picture book yang berisi cerita lucu. Tentang suara kentut yang tiba-tiba terdengar di dalam sebuah pesta. Kemudian cerita pun bergulir dalam pencarian siapa sebenarnya yang telah kentut itu.
–
Siapa yang Kentut? membuat kami terbahak-bahak, terkikik-kikik sejak pertama kali membacanya. Ia lucu, menyegarkan, konyol, iseng, wah, segalanya deh. Cerita-cerita anak yang lucu lokal masih belum terlalu banyak tersedia, dan, menurut kami, Noor H. Dee melakukannya dengan begitu gemilang.
Kami tak mau bicara terlalu banyak tentang isinya, biar teman-teman penasaran. Yang pasti pencarian siapa yang kentut di pesta Singa ini bikin hati tegang dan pipi pegal tersenyum dan tertawa-tawa.
Siapa Yang Kentut? masuk ke dalam daftar 20 Sastra Anak Terpilih Tacita untuk Penghargaan Sastra Anak 2024.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Dian Onasis
Ken baru saja membeli tongkat sihir. Tongkat sihir itu bernama Otir. Namun, Otir selalu salah mendengar mantra. Saat Ken ingin menyihir sesuatu, Otir selalu mendengar kata yang keliru. Bisakah Ken menjadi penyihir?
—
Membaca Sihir Otir menyenangkan sekali dari banyak hal: gambarnya seru, permainan kata antara mantra Ken dan apa yang Otir, si tongkat sihir, dengar; dan kegemasan melihat frustasinya Ken dengan kesalahan-kesalahan hasil dari mantranya itu.
Tapi rasa frustasi itu dekat sekali, ya. kami pun pernah merasa sudah tahu (dan yakin betul dengan) cara melakukan sesuatu, tapi hasilnya selalu saja masih salah. Cara Ken dan Otir menyelesaikan situasi ini membuat kami merasa, “Oh, iya, ya! Mungkin memang ada hal kecil itu yang terlewat.” Dan kegagalan yang terjadi di awal itu membantu belajar menerima hasil dari perjalanan berproses itu.
Sihir Otir masuk ke dalam daftar 20 Sastra Anak Terpilih Tacita untuk Penghargaan Sastra Anak 2024.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Nila Tanzil
Epi ingin bermain bersama tetangga barunya. Namanya Fatima dan dia berasal dari Negara Afghanistan. Bagaimana caranya, ya? Bahasa mereka kan berbeda!
Kata-kata, ilustrasi, dan tata letak berperan besar dalam menceritakan kisah Epi dan Fatima, teman barunya. Mereka ada di waktu dan tempat yang sama, tapi pengalaman yang menjadikan mereka begitu berbeda. Kita diajak melihat konflik dan trauma, serta dampaknya bagi anak-anak lewat kacamata mereka. Fatima, mewakili banyak anak yang tidak dapat menyelesaikan sekolah dan kehidupan sebagai anak-anak karena keluarga mereka terus berpindah. Mereka harus mengungsi ke negara-negara yang lebih aman. Banyak yang terdampar di Indonesia.
Teman Baru Epi membantu kami dan teman-teman kecil memperkenalkan situasi yang tidak ideal dan tidak adil, dengan cara yang tetap hangat dan tidak menggurui. Saat membacakan ini, kami yakin, dan sejujurnya berharap, ada pertanyaan-pertanyaan besar yang datang dari teman-teman kecil. Kami harap ada obrolan dengan teman-teman kecil, setelah cerita selesai sehingga Epi dan Fatima bisa membuka ruang untuk tumbuh dalam empati dan, siapa tahu, menginspirasi sesuatu.
United Nations Indonesia memilih Teman Baru Epi sebagai salah satu buku yang masuk shortlist Klub Buku SDG di tahun 2020.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Asyik, ada kegiatan berbagi cerita dan makanan di kelas Tora selama satu minggu! Tora berbagi tentang tempe. Kata teman-teman, mana ada tempe yang enak? Tora pun tak pantang menyerah, ia berkeasi dengan sajian tempe istimewa. Akankah teman-teman menyukainya?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Rassi Narika
Hujan turun terus dan Kira mulai bosan. Kan jadi tidak banyak yang bisa dilakukan.
Jadi waktu Ana dan Ilo mengajaknya keluar di waktu hujan, Kira pun penasaran dengan satu pertanyaan: “Apa mungkin ada banyak cerita waktu hujan turun?”
Waktu Hujan Turun adalah kisah seorang anak perempuan bernama Kira dan petualangannya bersama teman-temannya saat hujan sedang turun. Mereka keluar dan bertemu dunia yang berbeda di saat hujan sedang turun. Kira bertemu teman-teman baru, melihat kota yang terlihat berbeda di waktu hujan, dan belajar tentang kilat (dan bahayanya), dan akhirnya menemukan kehangatan di akhir hari.
Sebuah kisah eksplorasi dan menemukan perspektif baru dalam keseharian kita. Kisah ini melihat hujan sebagai metafora tentang hal-hal yang tak menyenangkan namun menyimpan petualangan, kesenangan, dan keindahan di baliknya.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Umbu melihat tiga babi hutan mengendap-endap di ladang jagung miliknya. Umbu segera menghalau mereka pergi. Namun, ada batu aneh milik babi hutan yang terjatuh. Batu itu terus-menerus mengeluarkan air. Kalau begini, lama-lkelamaan ladang Umbu bisa tenggelam. Apa yang harus Umbu lakukan?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Arleen A.
Woli si benang merah ingin sekali berpergian ke berbagai tempat seperti temannya, Pus si Kucing. Akan tetapi, setiap kali dia berusaha meninggalkan rumah, usahanya selalu gagal. Akankah Woli bisa melihat dunia seperti temannya, Pus?
Keinginan untuk pergi dan bertualang yang Woli miliki terasa dekat dengan kami secara pribadi. Perspektif Woli si benang wol dan keinginannya untuk melihat dunia memberikan kami perspektif baru tentang apa itu meraih mimpi dan keinginan, serta berbagai cara yang ada untuk mewujudkannya.
Woli ingin Melihat Dunia ditulis oleh Arleen A. dan diilustrasikan oleh Farina Rose.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Showing 37–46 of 46 results