Raksasa yang kelaparan, anak kecil dengan bukunya, dan rembulan yang… hap!
Jalinan kisah apa yang akan terjadi?
Bonus: heiHumizine (persediaan terbatas)
Dik Buto Makan Rembulan masuk dalam daftar 20 Sastra Anak Terpilih Tacita untuk Penghargaan Sastra Anak 2024.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Alfiandana
Kisah seru berlanjut ketika Sudrun diajak oleh bukunya berpetualang melintasi Zaman Perang Diponegoro, Paleolitikum, masa dinasti han China, dan Perang Aceh.
Kepala suku mengangguk, kemudian berdiri. “Xezahwana wxyaxihwa,” kata kepala suku kepada seorang manusia purba.
Manusia purba itu kemudian mengambil tiga bilah tombak. Tombak itu kemudian diberikan kepada Ti’in dan teman-temannya.
“Apa mereka mengajak kita berkelahi?” tanya Marjak.
Kepala suku kemudian menggambar sesuatu di tanah. Ia menggambar babi dan tiga orang membawa tombak.
“Mereka ingin kita menangkap babi hutan,” kata Ti’in kepada kawan-kawannya.
–
Seperti bagaimana kita membayangkan masuk ke dunia yang berbeda saat membaca buku, Sudrun sungguh-sungguh mengalaminya bersama buku-buku kesayangannya. Kisahnya membawa kita pergi ke berbagai masa dan bertualang bersama.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Showing all 2 results