By Erna Fitrini
Mamat membantu kakaknya membersihkan taman kota. Daun kering dibersihkan, lebah-lebah berterbangan. Musuh-musuh pun masih bersembunyi. Menggenggam sapu di tangannya, Mamat siap memburu musuh-musuh. Ikuti petualangan Mamat!
Tempat yang kelihatannya tidak istimewa tetap bisa jadi menyenangkan kalau kita bisa berimajinasi. Bersama Mamat kami bertualang sambil melihat hal-hal kecil di sekitar kami: yang bisa disapa, yang bisa ditelusuri, yang harus dilawan, sambil menjaga bersih dan nyamannya lingkungan kita.
Ada Apa di Situ? ditulis oleh Erna Fitrini dan diilustrasikan oleh Hutami Dwijayanti.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Watiek Ideo
Boti, si botol merah, sudah lama tinggal di dalam toko swalayan. Suatu hari, ia keluar toko dan hanyut di sungai. Akan ke mana Boti?
Mengikuti perjalanan Boti yang ingin keluar dan melihat dunia di luar toko swalayan, ternyata tidak seperti yang diduga. Setelah isinya habis, Boti justru menelusuri sungai dan merasa kebingungan. Ini tak seperti yang ia duga. Tapi ternyata perjalanannya tidak selesai di situ. Menjadi botol kosong ternyata punya cerita yang lain, dan masih bisa menemukan kisah yang baru.
Akan ke Mana Boti? ditulis oleh Watiek Ideo dan diilustrasikan oleh Novita Elisa.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Lilo dan Mama hendak ke festival kuliner. Namun, mobil Mama mogok. Nala, tetangga Lilo, mengajaknua untuk pergi dengan sepeda. Rupanya, Lilo menemukan begitu banyak hal menarik dengan bersepeda. Apa saja ya?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Naga dan Buaya bertengkar setiap hari. Ayah mereka, Raja Pulau Mintin, tidak tahan melihat pertengkaran mereka. Ia menyuruh mereka menangkap ikan hanya dengan satu jala. Tidak ada yang boleh pulang dengan tangan kosong. Dapatkah mereka bekerja sama?
Konflik antar saudara, atau bahkan antar teman, kadang memang tidak nyaman. Tapi konflik juga membantu kita belajar mengerti tentang hubungan antar manusia. Kami juga pernah keras kepala, tidak mau kalah, dan kesal karena saudara/ teman kami – setidaknya menurut kami – ‘menyebalkan’. Byuuur!! Byaaar!! dengan gaya anak-anak melihat konflik dan membawanya ke pembelajaran tentang resolusi dan belajar bekerja sama.
Ditulis dan diilustrasikan oleh Fanny Santoso.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Raja dan teman-teman sekolahnya piknik mengunjungi penangkaran penyu. Dia membawa banyak sekali makanan ringan. Tapi sayang, Raja membuang bungkusnya sembarangan. Tiba-tiba, tubuh Raja dipenuhi sampah. Apa yang terjadi dengan Raja?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Harum dan Teras menunggu-nunggu pohon jeruk siam kesayangan yang tak kunjung berbuah. Rupanya, pohon jeruk kekurangan air di musim kemarau panjang ini. Lantas bagaimana cara Harum dan Teras mendapatkan air? Bisakah pohon jeruknya kembali berbuah?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Dian Onasis
Mia ingin mengunjungi lokasi gempa di Lombok. Ia ingin menghibur teman-teman seusianya di sana. Namun sayang, tak ada yang peduli dengan dongeng yang dibacakan Mia. Lantas, bagaimana cara Mia menghibur mereka?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Kakek akan memberikan Godi si Anjing Kecil kepada salah satu dari tiga cucunya: Timo, Roro, dan Keno. Manakah yang akan Godi pilih? Mengapa?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Titus ikut Ayah melaut. Sesampainya di sana, Titus malah merasa pusing dan mual. Padahal, ia sangat ingin melihat ikan cakalang berenang di laut. Bisakah Titus melihat mereka?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
“Ke manakah aku harus pergi?” Begitulah pikir Haris si Gajah saat kehilangan rumahnya. Hutan tempat tinggal Haris telah musnah, dibakar manusia. Haris yakin masih ada hutan untuk Haris dan teman-temannya. Di manakah itu? Amankah? Bagaimana mereka menghadapi manusia?
Haris dan Atan harus menghadapi akibat dari kerusakan lingkungan akibat kegiatan manusia di hutan, dan mencari rumah baru untuk tinggal tentu tidak mudah. Kami membayangkan kalau harus meninggalkan rumah tempat kami tinggal saat ini pasti sedih juga. Apalagi kalau ancaman itu terus mengikuti. Cerita ini memberikan perspektif kesadaran lingkungan, melihat Haris mencari kehilangan rumahnya mengingatkan kami tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar kita, karena dunia ini kan bukan cuma punya manusia, tapi seluruh makhluk hidup yang ada. Maka harapan yang dijaga juga harus memikirkan semua.
Hutan Harapan Haris ditulis oleh Endah Herawati dan diilustrasikan oleh Yosia Raduck.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Angin dan sinar matahari adalah sumber listrik di Pandansimo. Begitu pula listrik di rumah Seruni. Hari ini, hujan turun sangat deras. Hal yang Seruni takutkan terjadi, listrik padam. Semua menjadi gelap dan menakutkan bagi Seruni. Seruni harus mengambil lilin atau….
Ketakutan Seruni waktu mati lampu membuatnya memikirkan hal-hal yang menyeramkan. Sambil melewati gelapnya ruangan setiap gerakan membuatnya merinding. Apakah ada hantu yang selama ini ia pikir ada di dalam gelap? Atau itu hanya pikirannya saja.
Menghadapi ketakutan yang ada di pikiran kita adalah sesuatu yang sungguh berani. Dari Seruni kami belajar, keberanian itu tidak harus langsung besar. Kadang, keberanian itu bentuknya dalam setiap langkah kecil yang diambil sedikit demi sedikit bahkan di dalam gelap.
Ketika Listrik Padam ditulis oleh Yuniar Khairani dan diilustrasikan oleh Marla Putri Gyanti.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Hanya satu keinginan Dek Gam, mencicipi kopi ajaib Ayah. Bagaimana dia dapat mencicipinya tanpa sepengetahuan Mak? Hore, Mak sedang berada di luar. Saatnya mencicipi kopi. Tapi…
Dek Gam menumpahkan kopinya. Aduh.
Dek Gam mungkin cuma penasaran, makanya dia mencoba minum kopi yang Mak siapkan buat Ayah; padahal Mak tidak membolehkan. Lewat kupi khop yang sepertinya menggiurkan sekali–kami membayangkan wanginya yang nikmat– dan kegalauan Dek Gam kami diingatkan tentang sulitnya mengakui kesalahan dan menerima konsekuensi. Kadang rasanya ingin lari dan bersembunyi saja, tapi lari dan sembunyi sepertinya tidak membawa kita ke mana-mana ya.
Kopi Ajaib Ayah ditulis oleh Beby Haryanti dan diilustrasikan oleh Ella Elviana.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Showing 1–12 of 19 results