By Lia Herliana
Akulah si penjaga sawah. Aku senang melihat petani bekerja. Aku juga senang melihat padi-padi tumbuh. Hei, ada hewan pengganggu! Maukah kamu membantuku mengusir mereka?
Seru sekali mengikuti perjalanan padi tumbuh sebelum ia menjadi beras yang bisa dimakan! Panjang dan berlapisl-lapis sekali prosesnya! Dari benih padi hingga menjadi beras bisa sampai 100-130 hari. Kami jadi memikirkan betapa kami hanya pernah mengalami nyamannya beras yang sudah siap dicuci dan dimasak dengan mudah.
Melihat dan memahami proses di balik hadirnya sesuatu yang kita konsumsi mengajak kami memahami pentingnya usaha dan tenaga yang sudah diberikan oleh para pembuatnya. Menyadari bahwa tidak ada yang langsung jadi, jadi mari kita menjadi mindful dan menghargai apa yang kita konsumsi, supaya kita tidak menyia-nyiakan sumber daya alam (air, matahari, dsb), waktu, energi, keringat, kepintaran yang sudah diberikan para pembuat/ pencipta untuk menghadirkan suatu barang. Hanya karena kita dengan mudah bisa mendapatkan/ mengonsumsinya, bukan berarti barang-barang itu bisa dengan mudah hadir di sana.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Abo ikut Ayah ke Krayan untuk membuat garam gunung. Abo yakin membuat garam tidak sulit. Betulkah?
–
Pernahkah kamu tahu cara membuat garam? Kristal putih yang asin itu ternyata harus melalui banyak tahapan sebelum akhirnya bisa kita pakai. Bagaimana saja tahapannya? Kami mengikuti Abo untuk mencari tahu, ternyata seru sekali caranya! Menurut kamu bisa tidak ya dicoba di rumah?
Ditulis oleh Dedy Apriansyah yang lahir di Tarakan, Kalimantan Utara. Dia menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Borneo Tarakan. Sekarang dia bekerja sebagai guru di SDN 005 Malinau Barat.
Stephanie Valentine mengilustrasikan buku ini. Ia lulus dari Desain Komunikasi Visual Binus University dan pernah bekerja sebagai inhouse graphic designer di beberapa perusahaan game, retail alat tulis, dan start up. Namun, kecintaannya pada buku anak yang penuh warna tidak pernah hilang. Dia yakin gambar dan cerita dalam buku anak dapat membawa banyak pesan positif dan inspirasi untuk pembaca anak-anak. pada akhir tahun 2020, Stephanie pun memutuskan untuk menjadi ilustrator lepas. Karya-karyanya dapat dilihat di @stvalent
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Dian Onasis
Ken baru saja membeli tongkat sihir. Tongkat sihir itu bernama Otir. Namun, Otir selalu salah mendengar mantra. Saat Ken ingin menyihir sesuatu, Otir selalu mendengar kata yang keliru. Bisakah Ken menjadi penyihir?
—
Membaca Sihir Otir menyenangkan sekali dari banyak hal: gambarnya seru, permainan kata antara mantra Ken dan apa yang Otir, si tongkat sihir, dengar; dan kegemasan melihat frustasinya Ken dengan kesalahan-kesalahan hasil dari mantranya itu.
Tapi rasa frustasi itu dekat sekali, ya. kami pun pernah merasa sudah tahu (dan yakin betul dengan) cara melakukan sesuatu, tapi hasilnya selalu saja masih salah. Cara Ken dan Otir menyelesaikan situasi ini membuat kami merasa, “Oh, iya, ya! Mungkin memang ada hal kecil itu yang terlewat.” Dan kegagalan yang terjadi di awal itu membantu belajar menerima hasil dari perjalanan berproses itu.
Sihir Otir masuk ke dalam daftar 20 Sastra Anak Terpilih Tacita untuk Penghargaan Sastra Anak 2024.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Showing all 5 results