Lagi-lagi mimpi itu. Anamira tersentak dari tidurnya. Keringatnya banjir dan membuat pakaian tidur dan seprai kasurnya basah.
Dalam mimpinya, Anamira tercebur ke sungai yang mendadak keruh dan mendereas arusnya. Saat itulah muncul seorang perempuan tua. DIa diikuti oleh kupu-kupu warna-warni. Perempuan itu bergerak cepat menolongnya.
Persis pada mimpi-mimpi serupa sebelumnya, setelah tiba di tepian, perempuan tua itu menidurkan Anamira di pangkuannya, membelai-belai rambutnya, lantas berjanji memberi boneka harimau yang terbuat dari emas.
Harimau ini harimau yang baik, katanya berbisik di telinga Anamira. “Kau harus melindunginya, harus menyayanginya. Namanya Butet.”
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Aneh! Aneka kue dan berbagai buah menghilang dari jukung-jukung yang dilewati Mawi. Orang-orang pun menyalahkan Mawi. Tidak terima, Mawi pun menepi dan mengamati. Siapakah pelaku sebenarnya? Mengapa Mawi jatuh hati kepada pelaku ini.
Meriahnya Pasar Terapung dan kegiatan berbelanja dari atas perahu yang Mawi punya keseruan tersendiri: melihat perahu hilir mudik, kegiatan berbelanja yang masih dilakukan dengan berbarter. Tapi di balik kisah keseharian berbelanja, Misteri Pasar Terapung juga mengajak kami melihat realita alam yang terjadi di sekitarnya. Kedua ‘pelaku’ hilangnya buah-buahan dari jukung-jukung di perahu, punya kisah tentang keterhubungan manusia dengan alam dan makhluk sekitar kita.
Misteri Pasar Terapung ditulis oleh Eva Y. Nukman dan diilustrasikan oleh Ella Elviana.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Watiek Ideo
Suatu hari, Lilo dan Boni mengajak Mo memakan buah pisang berwarna… putih! Mo kaget, tak mungkin ada pisang berwarna putih! Mo curiga pisang itu berbahaya. Akankah Mo mengiyakan tawaran Lilo dan Boni?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Tyas Widjati
Mod Aki adalah sebuah rumah di atas bukit. Sekian lama ia ditinggalkan Eli dan keluarganya. Mod Aki merasa kesepian. Apa yang berhasil membuat Mod Aki merasa gembira lagi.
Kenangan hidup dengan bebas dan lepas yang Mod Aki miliki di bukitnya perlahan pergi bersama dengan waktu. Musim berubah, orang-orang berganti, tapi kenangan itu selalu ada di sana. Keriaan nyantian, tarian, dan aroma masakan yang dibagi bersama dengan tetangga yang berbagi waktu bersama. Kami teringat komunitas, orang-orang, dan rumah dari mana kami berasal, dan bagaimana jika dipelihara apa yang mungkin terasa ‘tua’ karena waktu sebenarnya punya nilai yang begitu berarti.
Mod Aki ditulis oleh Tyas Widjati dan diilustrasikan oleh Danu Fitra.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Koleksi berisi 12 edisi enskilopedia bergambar dari Pustaka Lebah yang mendalami lebih dalam lagi topik-topik yang berbeda di setiap edisinya. Gali lebih dalam rasa ingin tahu anak lewat Seri Encyclopebee Pengetahuan Umum.
Paket ini meliputi:
- Indonesian Heritage – Amazing Stories of Provinces,
- Geography – Fun Facts and Stories Behind (1 & 2),
- Indonesian History – Fascinating Moments and Stories Behind,
- Great People,
- Space Exploration,
- My Human Body,
- Amazing Experiments with Everyday Materials,
- Everyday Life Inventions,
- World History – Revealed the Mystery of Prehistoric Life,
- Around the World- Amazing Stories of Great Building,
- My Human Body – Amazing Body and How the Digestive System Work,
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Si kecil Na Willa tinggal di sebuah gang di Surabaya, di rumah dengan pohon cemara di depannya. Ia menghabiskan hari dengan berlari mengejar kereta bersama Dul (walau ia selalu tertinggal), pergi ke pasar bersama Mak, melewati bapak penjual anak ayam kuning, atau memikirkan bagaimana orang bisa nyanyi-nyanyi di dalam radio.
Buku ini berisi catatan-catatan Na Willa tentang dunia yang dilihat dari kacamatanya, di sebuah masa ketika dari radio terdengar lagu-lagu Lilis Suryani dan kasur kapuk dijemur lalu dipukul dengan rotan.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Na Willa duduk sendiri di sekolah, membaca Wiro, sementara anak lain asyik bermain. Kini ia di Jakarta, jauh dari rumah di dalam gang, jauh dari teman masa kecilnya, dan hari-harinya dimulai dengan murung.
Hingga suatu kali Na Willa berjumpa dengan anak yang menghitung jumlah kaki kursi, anjing kecil yang bisa berubah warna, bibi yang biara dalam bahasa yang tak ia pahami, paman yang membawa koper kaleng, juga Rano Karno! Dan di antaranya, Mak dan Pak membawa kabar yang membuat Na Willa semakin sebal pada kata sabar.
Petualangan apa yang akan Na Willa jalani, di hari-harinya yang kini ramai?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Hari-hari Na Willa masih dipenuhi kegembiraan: bermain-main bersama teman-teman kecilnya, membaca buku-buku baru dari Bu Juwita, atau menyanyi dir RRI. Apalagi Pak kini juga mengisi hari-harinya. Pak mengantar Na Willa ke sekolah dan membelikan es krim (tanpa bilang-bilang Mak), atau mengajarinya ketak-ketik di kantor, atau bersama-sama menggambari dinding rumah (barangkali hanya rumah Na Willa yang dindingnya juga digambari bapak-bapak).
Na Willa bahagia tinggal di rumah kecilnya di dalam gang. Hingga suatu hari Pak memberi kabar yang membuat dunia kecilnya terguncang.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Sosuya adalah naga yang baik dan ia adalah sahabatku. Ia selalu menemani ke mana pun aku pergi. Kami sering bermain bersama. Bahkan, sesekali ia mengajakku terbang ke langit dan terbang bersama burung-burung. Maukah kamu berkenalan dengan Sosuya?
—
“Ceritanya bagus sekali. Sangat memantik imajinasi. Menimbulkan perasaan menghangat saat membacanya. Visualisasinya juga keren dan memanjakan mata anak-anak maupun orangtua. Salam kenal, Sosuya! Maukah kamu jadi temanku juga?” (Watik Ideo, penulis cerita anak)
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Maria Lubis
Kelana punya teman di Negeri Temaram. Namanya Remang, si siamang. Ia ingin pergi ke Negeri Benderang. Di perjalanan, Remang harus menghadapi banyak rintangan. Akankah Remang tiba dengan selamat di Negeri Benderang?
Di tengah mati lampu di rumah, Kelana justru diajak Remang berjalan-jalan. Remang punya perjalanan besar menuju Negeri Benderang. Kadang ada yang menegangkan juga, seperti– oh, apa itu, ada bayangan muncul di depan. Di tengah tidak terlalu banyak cahaya, bersama bayang-bayang, dan berbekal peralatan sederhana, petualangan Remang tetap seru dan imajinasi Kelana terus melaju.
Negeri Temaram masuk ke dalam daftar 20 Sastra Anak Terpilih Tacita untuk Penghargaan Sastra Anak 2024.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Mbak Minok dan Kabul sedang bingung mau mulai membereskan mainan dari mana. Belum mulai membereskan mainan, Mbak Minok berteriak, “ADA KECOA!”
Semua kebingungan!
–
Ditulis dalam bahasa Jawa dialek Banyumas, disertai terjemahan bahasa Indonesia
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Sesosok raksasa seram membawa Niabai ke guanya. Namun, gadis kecil cerdas itu meninggalkan jejak benang pintalnya di sepanjang jalan yang dia lalui. Niabai berharap kedua kakaknya akan mengikuti jejak benang tersebut.
Bagaimana cara kedua kakak Niabai mengalahkan raksasa dan menyelamatkan adik mereka?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Showing 73–84 of 119 results