By Lia Herliana
Akulah si penjaga sawah. Aku senang melihat petani bekerja. Aku juga senang melihat padi-padi tumbuh. Hei, ada hewan pengganggu! Maukah kamu membantuku mengusir mereka?
Seru sekali mengikuti perjalanan padi tumbuh sebelum ia menjadi beras yang bisa dimakan! Panjang dan berlapisl-lapis sekali prosesnya! Dari benih padi hingga menjadi beras bisa sampai 100-130 hari. Kami jadi memikirkan betapa kami hanya pernah mengalami nyamannya beras yang sudah siap dicuci dan dimasak dengan mudah.
Melihat dan memahami proses di balik hadirnya sesuatu yang kita konsumsi mengajak kami memahami pentingnya usaha dan tenaga yang sudah diberikan oleh para pembuatnya. Menyadari bahwa tidak ada yang langsung jadi, jadi mari kita menjadi mindful dan menghargai apa yang kita konsumsi, supaya kita tidak menyia-nyiakan sumber daya alam (air, matahari, dsb), waktu, energi, keringat, kepintaran yang sudah diberikan para pembuat/ pencipta untuk menghadirkan suatu barang. Hanya karena kita dengan mudah bisa mendapatkan/ mengonsumsinya, bukan berarti barang-barang itu bisa dengan mudah hadir di sana.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Masuk ke dalam hutan belantara, mengusir para penebang pohon, ikut berburu kancil, landak, dan ular!
Semua itu Butet lakukan agar bisa dekat dengan suku Orang Rimba.
Ikuti keseruan Butet Manurung saat mendirikan Sokola Rimba!
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Izzah Annisa
Hari sangat panas dan kolam lumpur adalah tempat terbaik untuk mendinginkan tubuh. Tetapi, tidak menurut Sero. Sampai satu serangga mulai mengganggunya. Lalu, lebih banyak lagi serangga yang datang! Oh, tidak! Apa yang harus Sero lakukan sekarang?
—
Kami tertawa-tawa membaca dan melihat Sero meng-hus-hus serangga-serangga yang mendekatinya. Memang melihat berendam di lumpur untuk mendinginkan tubuh juga membuat kami berpikir, “Ih, kan kotor!” Tapi saat melihat serangga-serangga yang mengganggu kalau mencari kesejukan dengan cara umum, ternyata justru malah lebih menyusahkan. Kadang cara yang kita pikir kurang keren, bisa memiliki banyak kebijaksanaan dan pengetahuan di dalamnya.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Hari ini ada yang ulang tahun. Kungkang akan datang untuk memberikan kejutan.
Namun, Kungkang sangat lambat!
Makannya sangat lambat.
Jalannya sangat lambat.
Aduh, apakah Kungkang akan datang terlambat?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Imelda Naomi
Desa nenek dalam bahaya. Orang-orang buang sampah sembarangan. Sampah-sampah menumpuk dan berubah menjadi monster!
Luftan dan teman-teman pun beraksi! Mereka bersama-sama melawan monster menjijikan itu. Ayo, Luftan dan teman-teman membutuhkan bantuanmu!
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Imelda Naomi
Itrin lahir di Pulau Sumba. Bermimpi ingin melihat dunia.
Tak pernah letih Itrin belajar, karena mimpi harus dikejar.
Ikuti kisah Itrin, sang Penenun Mimpi. Sebarkan cahaya ke seluruh negeri.
—
Kisah Itrin, seorang anak Sumba dari suku Sabumengejar mimpinya untuk pergi keluar Sumba dan belajar tentang toleransi. Ia lalu kemudian memulai Komunitas Pitagoras (Pengikat Antar Golongan dan Ras) yang menekankan toleransi, pendidikan, dan kelestarian lingkungan.
Di tahun 2021, Itin terpilih menjadi salah satu remaja pembaharu Ashoka Young Changemakers. Inisiatif yang dilakukan Itrin melalui Komunitas Pitagoras menjadi salah satu solusi kreatif yang mempunyai dampak sosial bagi lingkungannya.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Showing all 6 results