Dari Batu ke Batu
Para kodok kehilangan batu yang menjadi panggung mereka bermain musik, menari, dan bernyanyi. Batu itu diambil orang.
Bukan itu saja, anak-anak pun kehilangan batu-batu tempat mereka bermain dan berlompatan. Semua batu di sungai tampaknya akan habis diangkut ke kota. Tepian sungai pernah longsor akibat penambangan batu. Apa yang harus mereka lakukan?
Terinspirasi dari bebatuan di sungai Comal yang mengalir melintasi wilayah Pemalang, Jawa Tengah, kami suka cara Dari Batu ke Batu mengajak kita melihat keseimbangan lingkungan dengan cara yang sederhana. Batu yang kelihatannya biasa, umum, dan tak bergerak jadi sumber interaksi dengan alam yang memberi kehidupan dan kesenangan.
Dari Batu ke Batu ditulis oleh Ary Nilandari dan diilustrasikan oleh Eugenina Gina.
Rp55,000.00
4 on Stock
Dari Batu ke Batu adalah salah satu buku yang terpilih dalam longlist Klub Buku SDG yang diluncurkan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa di Indonesia pada April 2020.
Cerita ini bertutur tentang bebatuan di sungai Comal yang mengalir melintasi wilayah Pemalang, Jawa Tengah. Warga sekitar memanfaatkan batu-batu ini untuk bahan bangunan. Lama-kelamaan penambangan batu menjadi komersial dan pelaku abai dengan kerusakan lingkungan yang mereka akibatkan. Erosi, banjir, menyusutnya persediaan air bersih, serta terganggunya biota sungai tak dapat dihindari.
Weight | .2 kg |
---|---|
Dimensions | 21 × 24 × 0.3 cm |
Language | |
ISBN | |
Publisher | |
Writer | |
Format | Paperback |
Illustrator | |
Pages | |
Age Group | Pembaca Lanjut C, 5-7 years old |