By Noor H. Dee
Hei, cepatlah ke sini!
Aku baru menemukan puisi.
Ayo, kita baca bersama!
Lalu tertawa bahagia.
–
“Di tengah zaman yang kian dikendalikan oleh kuasa teknologi digital, kumpulan puisi Noor H. Dee ini bisa menjadi semacam pengingat tentang pentingnya memelihara jiwa kanak-kanak–yang berkaitan dengan daya imajinasi, daya cipta, dan daya eksplorasi .”
— Joko Pinurbo, penyair
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Cici, peri kecil yang lincah sedang bingung. Karen, sahabatnya, hari ini berulang tahun, tapi ia belum punya kado untuknya.
Karen suka Lidi-lidi Geli, kue Lupa-lupa Ingat, atau Boneka Dadadidu – wah, itu apa saja ya? Tapi Karen malah tidak mau apa-apa. Cici senang-senang saja sampai Bubi datang dengan kado yang begitu besar. Cici jadi kesal. Di tengah kekesalannya, peri cilik itu masuk ke hutan terdalam dan bertemu dengan Capung Tralala yang mengikutinya ke mana-mana. Cici pun punya ide kado untuk Karen.
Kado buat Karen juga disertai terjemahan Bahasa Jawa sebagai upaya mendekatkan anak-anak pada bahasa daerah. Cerita ini menggunakan Bahasa Jawa ngoko.
Kado untuk Karen membawa imajinasi kami jalan-jalan ke dunia peri, tapi juga mengizinkan kami untuk menghidupi ke-peri-an yang ada di setiap kita. Dalam cerita ini, kita bisa diajarkan cara membuat kado-kado peri. Bayangkan!
Mencari sesuatu buat orang yang kita sayangi seringkali jadi susah, kita ingin memberikan sesuatu yang istimewa, dan juga berbeda. Gimana caranya? Jadinya bingung dan kesal seperti Cici. Kami sering ada di situasi seperti itu. Tapi perasaan bisa berbagi hal yang istimewa dengan orang-orang tersayang itu begitu membahagiakan. Memberi jadi sama menyenangkannya dengan menerima kasih sayang. Kado untuk Karen dengan penuh imajinasi mengajak kita mengintip pergulatan rasa itu.
Kado untuk Karen ditulis dan diilustrasikan oleh Lina Kusuma Dewi.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Kancil Hijau pulang membawa sekarung terong, upah karena membantu panen Pak Tani. Dalam perjalanan, ia bertemu Kancil Ungu dan adiknya. Mereka sedang kesulitan mencari terong.
Terong?
Kancil Hijau punya sekarung! Namun ia tak mau memberikannya. Ia kan sudah kerja keras?
–
Ditulis dalam bahasa Madura dan disertai terjemahan bahasa Indonesia.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Seumpama
Ingin membelikan buku untuk temanmu dan membiarkan mereka memilih sendiri judulnya? Kamu bisa memberikan Kartu Kado ini untuk teman kecil (atau teman besar) kesayanganmu.
Kartu Kado ini senilai Rp.100.000,- dan bisa digunakan untuk pembelian online di www.seumpama.com atau offline di Seumpama Toko & Studio Bali.
Setelah pembayaran, kamu akan menerima email dengan Kartu Kado digital berisi kode rahasia untuk pemakaian. Masa berlaku enam bulan dari tanggal terbit (sesuai tanggal kartu dikirim ke pemesan). Setiap kode bisa digunakan untuk satu kali pemakaian.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Seumpama
Ingin membelikan buku untuk temanmu dan membiarkan mereka memilih sendiri judulnya? Kamu bisa memberikan Kartu Kado ini untuk teman kecil (atau teman besar) kesayanganmu.
Kartu Kado ini senilai Rp.250.000,- dan bisa digunakan untuk pembelian online di www.seumpama.com atau offline di Seumpama Toko & Studio Bali.
Setelah pembayaran, kamu akan menerima email dengan Kartu Kado digital berisi kode rahasia untuk pemakaian. Masa berlaku enam bulan dari tanggal terbit (sesuai tanggal kartu dikirim ke pemesan). Setiap kode bisa digunakan untuk satu kali pemakaian.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Seumpama
Ingin membelikan buku untuk temanmu dan membiarkan mereka memilih sendiri judulnya? Kamu bisa memberikan Kartu Kado ini untuk teman kecil (atau teman besar) kesayanganmu.
Kartu Kado ini senilai Rp.50.000,- dan bisa digunakan untuk pembelian online di www.seumpama.com atau offline di Seumpama Toko & Studio Bali.
Setelah pembayaran, kamu akan menerima email dengan Kartu Kado digital berisi kode rahasia untuk pemakaian. Masa berlaku enam bulan dari tanggal terbit (sesuai tanggal kartu dikirim ke pemesan). Setiap kode bisa digunakan untuk satu kali pemakaian.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Seumpama
Ingin membelikan buku untuk temanmu dan membiarkan mereka memilih sendiri judulnya? Kamu bisa memberikan Kartu Kado ini untuk teman kecil (atau teman besar) kesayanganmu.
Kartu Kado ini senilai Rp.500.000,- dan bisa digunakan untuk pembelian online di www.seumpama.com atau offline di Seumpama Toko & Studio Bali.
Setelah pembayaran, kamu akan menerima email dengan Kartu Kado digital berisi kode rahasia untuk pemakaian. Masa berlaku satu tahun dari tanggal terbit (sesuai tanggal kartu dikirim ke pemesan). Setiap kode bisa digunakan untuk satu kali pemakaian.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Hari ini ada yang ulang tahun. Kungkang akan datang untuk memberikan kejutan.
Namun, Kungkang sangat lambat!
Makannya sangat lambat.
Jalannya sangat lambat.
Aduh, apakah Kungkang akan datang terlambat?
–
Kejutan Kungkang mendapat penghargaan buku anak terbaik dari IKAPI 2023 dan masuk ke dalam daftar 20 Sastra Anak Terpilih Tacita untuk Penghargaan Sastra Anak 2024.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Djokolelono
Macan jengkel. Sudah gagal memangsa kancil, badannya sakit menabrak pohon. Ia berkeliaran mencari mangsa lain. Dan itu ada kera sedang memanjat pohon.
Di atas pohon, Kera sedang memilih pisang tanduk dan melihat Macan perlahan-lahan mendekat. Wah bagaimana ini? Tidak sempat lari. Ah, sudahlah gampang. Kera punya akal.
Apa Kera berhasil mengakali Macan?
—
Ditulis dalam bahasa Jawa, disertai terjemahan bahasa Indonesia
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Damdam kehilangan wajahnya. Aduh, bagaimana ini?
Tenang, kakekku ahli membuat topeng kayu. Banyak sekali jenis topeng yang dibuatnya. Ayo, kita coba saja topeng-topeng itu.
Tapi Damdam jadi berubah-ubah sikap mengikuti topeng yang dikenakannya. Dan salah satunya begitu menakutkan dan sulit dilepaskan. Ooh, apa yang harus kulakukan?
Ketika Damdam kehilangan mukanya menggunakan topeng-topeng yang dipakai dalam tari topeng, sebuah pertunjukan asli Cirebon, Jawa Barat. Setiap kali Damdam mengenakan topeng yang berbeda, karakter yang dilambangkan lewat topeng itu pun muncul: Panji berwarna putih melambangkan kesucian bayi baru lahir, Samba (Pamindo) yang berwajah anak kecil yang ceria dan lincah, sampai Kelana (Rahwana) berwarna merah yang melambangkan orang yang sedang marah. Kelima topeng ini mewakili fase kehidupan manusia.
Cerita ini tak hanya mengajak kami melihat topeng sebagai bagian dari budaya tapi juga sebagai metafora filosofi hidup. Wajah kita memiliki ekspresi-ekspresi yang sama seperti topeng-topeng, tapi bahwa ada sifat asli yang menunjukkan diri dan kesungguhan diri yang perlu sejati perlu ditunjukkan, lepas tanpa topeng.
Ditulis oleh Ary Nilandari, ilustrasi oleh Andhika W.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Aniek Wijaya
Gilang ingin seperti kakaknya, Kak Sita. Dia ingin menggambar seperti kak Sita. Gilang juga suka menari seperti Kak Sita. Namun Kak Sita tidak membolehkan Gilang ikut ke sanggar bersamanya. Suatu hari, Gilang menemukan sesuatu yang mengejutkan!
Gilang yang ingin seperti dan selalu bersama Kak Sita serta Kak Sita yang sudah mulai punya kegiatannya sendiri adalah cerita yang dekat dengan kehidupan bersaudara. Cara mereka mencoba menjalani hubungan bersaudara di tengah selisih paham, keinginan, serta kebutuhan untuk ruang pribadi padahal mereka juga diminta untuk berbagi, mengajak kita belajar untuk mencari keseimbangan dalam sebuah hubungan.
Ketika Gilang Ingin Seperti Kak Sita ditulis oleh Aniek Wijaya dan diilustrasikan oleh Melani Sie.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Angin dan sinar matahari adalah sumber listrik di Pandansimo. Begitu pula listrik di rumah Seruni. Hari ini, hujan turun sangat deras. Hal yang Seruni takutkan terjadi, listrik padam. Semua menjadi gelap dan menakutkan bagi Seruni. Seruni harus mengambil lilin atau….
Ketakutan Seruni waktu mati lampu membuatnya memikirkan hal-hal yang menyeramkan. Sambil melewati gelapnya ruangan setiap gerakan membuatnya merinding. Apakah ada hantu yang selama ini ia pikir ada di dalam gelap? Atau itu hanya pikirannya saja.
Menghadapi ketakutan yang ada di pikiran kita adalah sesuatu yang sungguh berani. Dari Seruni kami belajar, keberanian itu tidak harus langsung besar. Kadang, keberanian itu bentuknya dalam setiap langkah kecil yang diambil sedikit demi sedikit bahkan di dalam gelap.
Ketika Listrik Padam ditulis oleh Yuniar Khairani dan diilustrasikan oleh Marla Putri Gyanti.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Konferensi Musim Sejagat terjadi sepuluh tahun sekali. Pada saat itu, geng Dewa Empat Musim, Dewa Musim Kemarau, dan Dewa Musim Hujan akan duduk melingkar di atas selembar tikar. Mereka berbagi cerita situasi permusiman terkini. Konferensi juga dihadiri oleh dewa-dewa yang dianggap memiliki andil pada kestabilan iklim jagat raya. Ada Dewa Pohon, Dewa Sungai, Dewa Tanah, Dewa Angin, Dewa Pencakar Langit, Dewa Badai, dan masih banyak lagi.
Sementara di langit, para dewa sedang sibuk rapat. Kapten Amerika alias Bagas dan teman-temannya sibuk menjaga ‘perdamaian dunia’ dari atas Pohon Detektif. Pohon itu berwujud pohon talok besar yang tumbuh di bantaran Kali pepe. Petualangan apa yang menunggu mereka di sana?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Lagi-lagi Ibu terlambat menjemput Momo di sekolah. Ibu harus berjalan kaki, karena Ibu tidak bisa naik sepeda. Namun, Ibu harus menemukan sepeda yang cocok untuknya. Kisah ini menceritakan pencarian Ibu untuk sepeda yang pas.
Kring!Kring! bermain dengan begitu banyak elemen yang menyenangkan dalam menceritakan pencarian sepeda yang pas untuk Ibu: ilustrasi yang detail dan penuh warna, berbagai jenis binatang dan interaksi jenaka antara mereka, serta perkenalan pertama dengan konsep bentuk dan ukuran yang sederhana. Salah satu buku yang ingin dibaca lagi dan lagi.
Kring! Kring! ditulis oleh Nurhayati Pujiastuti dan diilustrasikan oleh Adrinalia.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Menurutku, hukum juga seperti bisnis. Kalau kamu punya banyak uang, kamu bisa membelinya seenak hatimu. Tapi kalau kamu miskin, maka tinggal terima saja di dalam bui. Tidak ada yang bisa kamu lakukan, percuma saja. Ketika kamu berbuat kesalahan atau dituduh melakukan suatu kejahatan, maka kamu harus punya banyak uang atau punya banyak teman yang berkuasa.
—
Kumpulan tulisan karya Abhinaya Ghina Jamela ini, lagi-lagi mengajak kita masuk ke dalam pikirannya dan meminjam perspektif serta pemahaman yang ia dapatkan dari bacaan dan pengamatannya akan dunia di sekitarnya.
Dalam tulisannya tentang karya Luis Sepúlvuda dan May Alcott, membahas tentang tradisi pengikatan kaki dan nuansa patriarki di dalamnya, atau komentarnya bicara tentang menjadi anak perempuan, ia mengkritisi dunia dan menuangkan pikirannya. Buat kami, menulis dan berpikir adalah sebentuk kekuatan dan keberanian untuk bergerak; dan tulisan Naya yang memantik menunjukkan itu.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Kuzy adalah kucing kesayanganku.
Bulunya lebat dan berwarna kelabu.
Setiap pagi kami sarapan bersama.
Aku menyantap telur dan keju.
Kuzy meminum semangkuk susu.
Suatu hari, Kuzy menghilang.
“Kuzy.. Kuzy.. di mana kamu?”
Hatiku pun sedih sekali.
Akankah Kuzy kembali?
—
“Kucingku, Kuzy adalah sebuah buku cerita bergambar yang luar biasa. Tidak saja karena gambarnya yang begitu menawan, tetapi cerita yang disampaikan juga begitu indah. Buku ini penting dibaca anak dalam masa ia belajar tentang kehidupan. yang tak hanya berisi hal-hal manis dan menyenangkan.” (Reda Gaudiamo, penulis cerita anak)
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Krismariana
Hari ini Widi berulang tahun dan Nenek datang untuk membuatkan kue spesial untuknya. Eh, tunggu dulu… kenapa Nenek menyiapkan beras, kelapa, gula merah, dan daun pisang? Bahan-bahan itu untuk apa? Benarkah Nenek bisa membuatkan kue ulang tahun untuk Widi?
Kue Ulang Tahun Widi mengajak kami ke perayaan hari lahir yang berbeda. Setiap budaya punya caranya masing-masing. Di setiap rumah dan keluarga pun begitu. Membaca ini, kami jadi belajar tak semua orang melakukan sesuatu dengan cara yang sama. Kami tak sabar ingin ada yang berulang tahun dan bertanya: bagaimana kamu merayakannya di rumahmu?
Kue Ulang Tahun Widi ditulis oleh C. Krismariana W. dan diilustrasikan oleh Adrinalia Nila. Judul ini dikembangkan atas kerja sama Yayasan Litara dan Room to Read Accelerator dan memenangkan Samsung KidsTime Authors Award.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Bagaimana rasanya mendapat hadiah yang lebih sedikit? Itu yang sedang dirasakan La Dana.
La Dana tidak mudah menyerah. Berbagai cara ia lakukan untuk mendapatkan bagian yang lebih banyak. Akankah kegigihan La Dana membuahkan hasil?
—
Buku ini diadaptasi dari cerita rakyat di Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Mengikuti La Dana yang ingin kerbau hadiah Kepala Desa seutuhnya untuk dirinya sendiri saja, membuat kami berpikir tentang bagaimana kami berusaha mendapatkan yang kami inginkan. Apa kami layak mendapatkannya? Jika ya, bagaimana kami melakukannya? Dengan mengusahakan segala cara? Tapi apa ‘dengan segala cara’ itu baik?
Cerita ini membuat kami banyak bertanya dan berdiskusi tentang arti di balik cerita ini. Salah satu jenis cerita yang kami suka, karena ia tidak selesai saat halaman berakhir.
La Dana dan Kerbau Hadiah ditulis oleh Benny Rhamadani dan diilustrasikan oleh Alvinxki.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Kata Nenek Mina kalau melattigi jari tengah akan diseruduk kerbau. Wah, padahal jari tengah Icci dilattigi. Apa yang akan mereka lakukan ketika tanpa sengaja berpapasan dengan kerbau ya?
–
Melattigi adalah tradisi melukis tangan hingga kuku dengan daun inai atau henna, yang sudah ditumbuk halus. Dalam buku terbarunya Kak Eva menceritakan beberapa elemen kebudayaan Mandar. Kita sebagai pembaca yang mungkin juga belum pernah mendengarkan bagaimana bahasa ini dituturkan akan segera bisa menikmati dan mempelajarinya. Ditampilkan tak hanya narasi namun dalam ilustrasi keberagaman dan keindahan tempat dan waktu dari mana cerita ini berasal.
Ditulis dalam bahasa Mandar dengan aksara Lontara, disertai terjemahan bahasa Indonesia.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Tyas Widjati
Ketika seekor gagak hinggap di dekat jendela rumahnya, Lea ketakutan. Mama pernah bilang burung hitam itu membawa kabar kematian. Dalam usahanya mengusir si gagak, Lea tak sengaja membiarkan kucing tuan rumahnya keluar. Bersama Fionn dan Siobhan, Lea mengejar kucing itu hingga ke Dunia Bawah Irlandia. Mereka harus menghadapi banyak kejadian tak terduga. Apa yang membuat mereka berani melakukannya? Benarkah ketiga anak itu mengambil risiko hanya demi seekor kucing saja?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Tyas Widjati
Oyo dan Susua adalah sepasang belut kembar. Setiap hari mereka memakan apa pun hingga tak lagi muat di danau. Oyo dan Susua memutuskan untuk berpindah tempat. Ikuti perjalanan mereka.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Asdiana
Di ladang singkong, aku melihat anak-anak bermain.
Ada apa di rambut mereka?
Oh, aku tahu. Aku juga bisa.
–
Yang tadinya pergi ke kebon singkong untuk membantu Mama memanen singkong, gadis kecil karakter utama kita ini justru menemukan keseruan lain: dengan menggunakan batang singkong di rambutnya. Kamu tahu tidak caranya bagaimana?
Ditulis oleh Asdiana yang kini mengajar di SD Negeri 001 Tana Tidung. Ia juga adalah seorang Ibu rumah tangga dengan tiga orang anak dan ingin menulis buku anak. Pengalaman masa kecil menjadi inspirasinya dalam menulis buku.
Hanny Juwita adalah seorang desainer grafis dan ilustrator kelahiran Jakarta. Melalui kecintaannya pada menggambar, Hanny berharap agar dia mampu menyampaikan pesan-pesan yang baik dan mendidik bagi anak-anak. Untuk melihat karya-karya dan berkenalan dengannya, kalian dapat mengunjungi Instagram @hanyhunny
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Jim Dixon has accidentally fallen into a job at one of Britain’s new red brick universities. A moderately successful future in the History Department beckons. As long as Jim can survive a madrigal-singin weekend at Professor Welch’s, deliver a lecture on ‘Merrie England’ and resist Christine, the hopelessly desirable girlfriend of Welch’s awful son Bertrand.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Imelda Naomi
Desa nenek dalam bahaya. Orang-orang buang sampah sembarangan. Sampah-sampah menumpuk dan berubah menjadi monster!
Luftan dan teman-teman pun beraksi! Mereka bersama-sama melawan monster menjijikan itu. Ayo, Luftan dan teman-teman membutuhkan bantuanmu!
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Raden Sagara dan ibunya, Raden Ayu Tunjungsekar, tinggal di sebuah pulau tak bernama. Suatu hari, Raden Sagara kehilangan nafsu makan. Dia menjadi sangat lesu dan rewel. Dia harus makan madu. Berhasilkah mereka membawa pulang madu saat tak ada yang membantu?
Diadaptasi dari cerita rakyat ‘Asal Usul Nama Madura’, cerita ini membawa kami melihat ketetapan hati dan kasih ibu yang bisa melakukan hampir segalanya demi anak. Kami menikmati sekali mengikuti penelusuran hutan, pencarian lebah, dan ketenangan R.A. Tunjungsekar walaupun dia mungkin sedang khawatir. Ditambah lagi kami jadi tahu kenapa Madura dinamakan Madura!
Madu untuk Raden Sagara ditulis oleh Flora Maharani diilustrasikan oleh Vannia Rizky.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Tyas Widjati
Untuk pertama kalinya Kibo ikut kirab 1 Sura bersama kerbau-kerbau lainnya. Abi, penjaganya mendampingi kerbau kecil itu selama kirab. Semuanya berjalan lancar dan Abi merasa bangga dengan Kibo sampai… sesuatu terjadi!
Cerita Kibo terinspirasi tradisi turun temurun di Kasunanan Surakarta Hadiningrat, sebuat kerajaan di Jawa Tengah. Di sana kalender penanggalan Jawa masih dipakai. Dan pada malam tahun baru kerajaan, ada kirab atau pawai keliling keraton. Kirab dipimpin oleh kerbau albino, atau kerbau bule, yang merupakan salah satu pusaka kerajaan. Kibo adalah salah satu kerbau albino itu.
Kibo mengalami hal yang baru saat pertama kali ikut kirab, dan kadang hal baru membuat tidak nyaman. Semua terasa asing. Apalagi saat dilihat orang banyak seperti Kibo. Ditambah lagi ada kejadian yang membuat Kibo semakin tidak nyaman. Di saat seperti itu, apa yang bisa Abi lakukan?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Maryam Yunus
Sudah saatnya Ardi memanen pisang di kebun. Namun, pisangnya hilang! Setelah mengetahui siapa yang mengambilnya, Ardi malah menanam pisang lebih banyak. Kenapa, ya?
Kami senang sekali ikut menyelidiki siapa yang mengambil pisang Ardi lewat bentuk, suara, dan jejak-jejak yang ditinggalkan pelaku. Kami jadi bisa mengenal dunia sekitar Ardi di Kalimantan, bagaimana ia hidup begitu dekat dan bisa berinteraksi dengan binatang dan tanaman di sekelilingnya seperti dengan teman-teman sendiri! Kedekatan dengan alam dan kehidupannya yang membantunya mencari tahu apa yang harus dilakukan saat ada misteri pisang yang hilang ini!
Ditulis oleh Maryam Yunus, guru kelas 3 di SDN 011 Tanjung Palas Timur, Bulungan, Kalimantan Utara. Ia gemar menanam bunga dan ingin meningkatkan minat baca siswa, tidak hanya di kelasnya, melainkan juga di tempat lain.
Diilustrasikan oleh Rizqia Sadida, ilustrator kelahiran Bekasi yang sangat suka menggambar dan membaca buku cerita. Melalui ilustrasi-ilustrasi yang dibuatnya, ia berharap dapat memberi manfaat dan makna, serta membuat anak-anak tersenyum. Karya-karya Dida bisa dijumpai di @ddidadong.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Rusli naik ke kelas tiga. Ama dan Ina berjanji akan memberinya hadiah. Sayang, Rusli tidak boleh mengetahui hadiah itu hingga saatnya tiba. Dia sangat penasaran dibuatnya! Rusli sudah sering memacu kuda di arena balap, namun belum pernah dia merasa segelisah ini.
Rusli, seperti anak kecil lain di kota Dompu, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, terbiasa menunggang kuda. Mereka dilatih sejak dini, dan berlomba pacu kuda di usia enam atau tujuh tahun. Mandala membawa kami mengenali cara hidup anak-anak yang berbeda di bagian lain Indonesia, hal-hal yang tidak biasa buat kami jadi keseharian buat mereka. Sebaliknya juga begitu. Setiap rumah punya rasa, gaya, dan kebiasaan yang istimewa.
Mandala ditulis oleh Sofie Dewayani dan diilustrasikan oleh Herlina Kartaatmadja.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Uring I,ing
Pawin mencoba manisan buah lempesu. Seperti apa buahnya? Pawin ingin tahu.
–
Teman-teman pernah mencoba buah lempesu? Di cerita ini ia dibuat manisan. Mencoba makanan baru dan asing kadang-kadang membuat tidak nyaman, tapi Pawin justru ingin tahu lebih banyak tentangnya. Sanja mengajaknya masuk ke dalam hutan untuk mencari tahu. Apa ada buah-buahan unik di daerahmu juga?
Ditulis oleh Uring I,ing yang tinggal di Malinau, Kalimantan Utara. Ia menyukai olahraga untuk menjaga kebugaran dan saat ini mengajar di sebuah SD di Malinau. Cerita ini ditulisnya agar anak-anak mengenal buah unik yang dapat dijumpai di Pulau Kalimantan.
Tiffa Tanuwigena lulus dari jurusan Arsitektur ITB tahun 2007 dan sejak 2014 banting setir menjadi ilustrator buku anak paruh waktu agar bisa bekerja sambil mengurus rumah tangga. Penyuka pempek dan cireng ini sering menggunakan cat air sebagai media dalam berkarya.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Di sini, di tempatku, orang tua sangat suka jika anak-anak mereka membaca. Orang tua akan membelikan anak-anak mereka buku apa saja. Tidak peduli anak-anak mereka suka atau tidak.
Orang tua ingin anak-anak punya buku. Anak-anak disuruh membaca. Anak-anak kadang seperti dipaksa banyak membaca.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Lagi-lagi mimpi itu. Anamira tersentak dari tidurnya. Keringatnya banjir dan membuat pakaian tidur dan seprai kasurnya basah.
Dalam mimpinya, Anamira tercebur ke sungai yang mendadak keruh dan mendereas arusnya. Saat itulah muncul seorang perempuan tua. DIa diikuti oleh kupu-kupu warna-warni. Perempuan itu bergerak cepat menolongnya.
Persis pada mimpi-mimpi serupa sebelumnya, setelah tiba di tepian, perempuan tua itu menidurkan Anamira di pangkuannya, membelai-belai rambutnya, lantas berjanji memberi boneka harimau yang terbuat dari emas.
Harimau ini harimau yang baik, katanya berbisik di telinga Anamira. “Kau harus melindunginya, harus menyayanginya. Namanya Butet.”
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Aneh! Aneka kue dan berbagai buah menghilang dari jukung-jukung yang dilewati Mawi. Orang-orang pun menyalahkan Mawi. Tidak terima, Mawi pun menepi dan mengamati. Siapakah pelaku sebenarnya? Mengapa Mawi jatuh hati kepada pelaku ini.
Meriahnya Pasar Terapung dan kegiatan berbelanja dari atas perahu yang Mawi punya keseruan tersendiri: melihat perahu hilir mudik, kegiatan berbelanja yang masih dilakukan dengan berbarter. Tapi di balik kisah keseharian berbelanja, Misteri Pasar Terapung juga mengajak kami melihat realita alam yang terjadi di sekitarnya. Kedua ‘pelaku’ hilangnya buah-buahan dari jukung-jukung di perahu, punya kisah tentang keterhubungan manusia dengan alam dan makhluk sekitar kita.
Misteri Pasar Terapung ditulis oleh Eva Y. Nukman dan diilustrasikan oleh Ella Elviana.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Watiek Ideo
Suatu hari, Lilo dan Boni mengajak Mo memakan buah pisang berwarna… putih! Mo kaget, tak mungkin ada pisang berwarna putih! Mo curiga pisang itu berbahaya. Akankah Mo mengiyakan tawaran Lilo dan Boni?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Tyas Widjati
Mod Aki adalah sebuah rumah di atas bukit. Sekian lama ia ditinggalkan Eli dan keluarganya. Mod Aki merasa kesepian. Apa yang berhasil membuat Mod Aki merasa gembira lagi.
Kenangan hidup dengan bebas dan lepas yang Mod Aki miliki di bukitnya perlahan pergi bersama dengan waktu. Musim berubah, orang-orang berganti, tapi kenangan itu selalu ada di sana. Keriaan nyantian, tarian, dan aroma masakan yang dibagi bersama dengan tetangga yang berbagi waktu bersama. Kami teringat komunitas, orang-orang, dan rumah dari mana kami berasal, dan bagaimana jika dipelihara apa yang mungkin terasa ‘tua’ karena waktu sebenarnya punya nilai yang begitu berarti.
Mod Aki ditulis oleh Tyas Widjati dan diilustrasikan oleh Danu Fitra.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Dai Sijie
A rapturous and uproarious collision of East and West, a novel about the dream of love and the love of dreams. Fresh from eleven years in Paris studying Freud, bookish Mr. Muo returns to China to spread the gospel psychoanalysis. His secret purpose is to free his college sweetheart from prison. To do so he has to get on the food side of the bloodthirsty Judge Di, and to accomplish that he must provide the judge with a virgin maiden.
This may prove difficult in a China that has embraced Western sexual mores along with capitalism — since Muo, while indisputably a romantic, is no ladies’ man. Tender, laugh-out-loud funny, and unexpectedly wise. Mr. Muo’s Travelling Couch introduces a hero as endearingly inept as Inspector Clouseau and as valiant as Don Quixote.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Si kecil Na Willa tinggal di sebuah gang di Surabaya, di rumah dengan pohon cemara di depannya. Ia menghabiskan hari dengan berlari mengejar kereta bersama Dul (walau ia selalu tertinggal), pergi ke pasar bersama Mak, melewati bapak penjual anak ayam kuning, atau memikirkan bagaimana orang bisa nyanyi-nyanyi di dalam radio.
Buku ini berisi catatan-catatan Na Willa tentang dunia yang dilihat dari kacamatanya, di sebuah masa ketika dari radio terdengar lagu-lagu Lilis Suryani dan kasur kapuk dijemur lalu dipukul dengan rotan.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Na Willa duduk sendiri di sekolah, membaca Wiro, sementara anak lain asyik bermain. Kini ia di Jakarta, jauh dari rumah di dalam gang, jauh dari teman masa kecilnya, dan hari-harinya dimulai dengan murung.
Hingga suatu kali Na Willa berjumpa dengan anak yang menghitung jumlah kaki kursi, anjing kecil yang bisa berubah warna, bibi yang biara dalam bahasa yang tak ia pahami, paman yang membawa koper kaleng, juga Rano Karno! Dan di antaranya, Mak dan Pak membawa kabar yang membuat Na Willa semakin sebal pada kata sabar.
Petualangan apa yang akan Na Willa jalani, di hari-harinya yang kini ramai?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Hari-hari Na Willa masih dipenuhi kegembiraan: bermain-main bersama teman-teman kecilnya, membaca buku-buku baru dari Bu Juwita, atau menyanyi dir RRI. Apalagi Pak kini juga mengisi hari-harinya. Pak mengantar Na Willa ke sekolah dan membelikan es krim (tanpa bilang-bilang Mak), atau mengajarinya ketak-ketik di kantor, atau bersama-sama menggambari dinding rumah (barangkali hanya rumah Na Willa yang dindingnya juga digambari bapak-bapak).
Na Willa bahagia tinggal di rumah kecilnya di dalam gang. Hingga suatu hari Pak memberi kabar yang membuat dunia kecilnya terguncang.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Sosuya adalah naga yang baik dan ia adalah sahabatku. Ia selalu menemani ke mana pun aku pergi. Kami sering bermain bersama. Bahkan, sesekali ia mengajakku terbang ke langit dan terbang bersama burung-burung. Maukah kamu berkenalan dengan Sosuya?
—
“Ceritanya bagus sekali. Sangat memantik imajinasi. Menimbulkan perasaan menghangat saat membacanya. Visualisasinya juga keren dan memanjakan mata anak-anak maupun orangtua. Salam kenal, Sosuya! Maukah kamu jadi temanku juga?” (Watik Ideo, penulis cerita anak)
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Showing 41–80 of 122 results