By Tyas Widjati
Oyo dan Susua adalah sepasang belut kembar. Setiap hari mereka memakan apa pun hingga tak lagi muat di danau. Oyo dan Susua memutuskan untuk berpindah tempat. Ikuti perjalanan mereka.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Asdiana
Di ladang singkong, aku melihat anak-anak bermain.
Ada apa di rambut mereka?
Oh, aku tahu. Aku juga bisa.
–
Yang tadinya pergi ke kebon singkong untuk membantu Mama memanen singkong, gadis kecil karakter utama kita ini justru menemukan keseruan lain: dengan menggunakan batang singkong di rambutnya. Kamu tahu tidak caranya bagaimana?
Ditulis oleh Asdiana yang kini mengajar di SD Negeri 001 Tana Tidung. Ia juga adalah seorang Ibu rumah tangga dengan tiga orang anak dan ingin menulis buku anak. Pengalaman masa kecil menjadi inspirasinya dalam menulis buku.
Hanny Juwita adalah seorang desainer grafis dan ilustrator kelahiran Jakarta. Melalui kecintaannya pada menggambar, Hanny berharap agar dia mampu menyampaikan pesan-pesan yang baik dan mendidik bagi anak-anak. Untuk melihat karya-karya dan berkenalan dengannya, kalian dapat mengunjungi Instagram @hanyhunny
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Imelda Naomi
Desa nenek dalam bahaya. Orang-orang buang sampah sembarangan. Sampah-sampah menumpuk dan berubah menjadi monster!
Luftan dan teman-teman pun beraksi! Mereka bersama-sama melawan monster menjijikan itu. Ayo, Luftan dan teman-teman membutuhkan bantuanmu!
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Raden Sagara dan ibunya, Raden Ayu Tunjungsekar, tinggal di sebuah pulau tak bernama. Suatu hari, Raden Sagara kehilangan nafsu makan. Dia menjadi sangat lesu dan rewel. Dia harus makan madu. Berhasilkah mereka membawa pulang madu saat tak ada yang membantu?
Diadaptasi dari cerita rakyat ‘Asal Usul Nama Madura’, cerita ini membawa kami melihat ketetapan hati dan kasih ibu yang bisa melakukan hampir segalanya demi anak. Kami menikmati sekali mengikuti penelusuran hutan, pencarian lebah, dan ketenangan R.A. Tunjungsekar walaupun dia mungkin sedang khawatir. Ditambah lagi kami jadi tahu kenapa Madura dinamakan Madura!
Madu untuk Raden Sagara ditulis oleh Flora Maharani diilustrasikan oleh Vannia Rizky.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Tyas Widjati
Untuk pertama kalinya Kibo ikut kirab 1 Sura bersama kerbau-kerbau lainnya. Abi, penjaganya mendampingi kerbau kecil itu selama kirab. Semuanya berjalan lancar dan Abi merasa bangga dengan Kibo sampai… sesuatu terjadi!
Cerita Kibo terinspirasi tradisi turun temurun di Kasunanan Surakarta Hadiningrat, sebuat kerajaan di Jawa Tengah. Di sana kalender penanggalan Jawa masih dipakai. Dan pada malam tahun baru kerajaan, ada kirab atau pawai keliling keraton. Kirab dipimpin oleh kerbau albino, atau kerbau bule, yang merupakan salah satu pusaka kerajaan. Kibo adalah salah satu kerbau albino itu.
Kibo mengalami hal yang baru saat pertama kali ikut kirab, dan kadang hal baru membuat tidak nyaman. Semua terasa asing. Apalagi saat dilihat orang banyak seperti Kibo. Ditambah lagi ada kejadian yang membuat Kibo semakin tidak nyaman. Di saat seperti itu, apa yang bisa Abi lakukan?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Maryam Yunus
Sudah saatnya Ardi memanen pisang di kebun. Namun, pisangnya hilang! Setelah mengetahui siapa yang mengambilnya, Ardi malah menanam pisang lebih banyak. Kenapa, ya?
Kami senang sekali ikut menyelidiki siapa yang mengambil pisang Ardi lewat bentuk, suara, dan jejak-jejak yang ditinggalkan pelaku. Kami jadi bisa mengenal dunia sekitar Ardi di Kalimantan, bagaimana ia hidup begitu dekat dan bisa berinteraksi dengan binatang dan tanaman di sekelilingnya seperti dengan teman-teman sendiri! Kedekatan dengan alam dan kehidupannya yang membantunya mencari tahu apa yang harus dilakukan saat ada misteri pisang yang hilang ini!
Ditulis oleh Maryam Yunus, guru kelas 3 di SDN 011 Tanjung Palas Timur, Bulungan, Kalimantan Utara. Ia gemar menanam bunga dan ingin meningkatkan minat baca siswa, tidak hanya di kelasnya, melainkan juga di tempat lain.
Diilustrasikan oleh Rizqia Sadida, ilustrator kelahiran Bekasi yang sangat suka menggambar dan membaca buku cerita. Melalui ilustrasi-ilustrasi yang dibuatnya, ia berharap dapat memberi manfaat dan makna, serta membuat anak-anak tersenyum. Karya-karya Dida bisa dijumpai di @ddidadong.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Rusli naik ke kelas tiga. Ama dan Ina berjanji akan memberinya hadiah. Sayang, Rusli tidak boleh mengetahui hadiah itu hingga saatnya tiba. Dia sangat penasaran dibuatnya! Rusli sudah sering memacu kuda di arena balap, namun belum pernah dia merasa segelisah ini.
Rusli, seperti anak kecil lain di kota Dompu, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, terbiasa menunggang kuda. Mereka dilatih sejak dini, dan berlomba pacu kuda di usia enam atau tujuh tahun. Mandala membawa kami mengenali cara hidup anak-anak yang berbeda di bagian lain Indonesia, hal-hal yang tidak biasa buat kami jadi keseharian buat mereka. Sebaliknya juga begitu. Setiap rumah punya rasa, gaya, dan kebiasaan yang istimewa.
Mandala ditulis oleh Sofie Dewayani dan diilustrasikan oleh Herlina Kartaatmadja.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Uring I,ing
Pawin mencoba manisan buah lempesu. Seperti apa buahnya? Pawin ingin tahu.
–
Teman-teman pernah mencoba buah lempesu? Di cerita ini ia dibuat manisan. Mencoba makanan baru dan asing kadang-kadang membuat tidak nyaman, tapi Pawin justru ingin tahu lebih banyak tentangnya. Sanja mengajaknya masuk ke dalam hutan untuk mencari tahu. Apa ada buah-buahan unik di daerahmu juga?
Ditulis oleh Uring I,ing yang tinggal di Malinau, Kalimantan Utara. Ia menyukai olahraga untuk menjaga kebugaran dan saat ini mengajar di sebuah SD di Malinau. Cerita ini ditulisnya agar anak-anak mengenal buah unik yang dapat dijumpai di Pulau Kalimantan.
Tiffa Tanuwigena lulus dari jurusan Arsitektur ITB tahun 2007 dan sejak 2014 banting setir menjadi ilustrator buku anak paruh waktu agar bisa bekerja sambil mengurus rumah tangga. Penyuka pempek dan cireng ini sering menggunakan cat air sebagai media dalam berkarya.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Di sini, di tempatku, orang tua sangat suka jika anak-anak mereka membaca. Orang tua akan membelikan anak-anak mereka buku apa saja. Tidak peduli anak-anak mereka suka atau tidak.
Orang tua ingin anak-anak punya buku. Anak-anak disuruh membaca. Anak-anak kadang seperti dipaksa banyak membaca.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Lagi-lagi mimpi itu. Anamira tersentak dari tidurnya. Keringatnya banjir dan membuat pakaian tidur dan seprai kasurnya basah.
Dalam mimpinya, Anamira tercebur ke sungai yang mendadak keruh dan mendereas arusnya. Saat itulah muncul seorang perempuan tua. DIa diikuti oleh kupu-kupu warna-warni. Perempuan itu bergerak cepat menolongnya.
Persis pada mimpi-mimpi serupa sebelumnya, setelah tiba di tepian, perempuan tua itu menidurkan Anamira di pangkuannya, membelai-belai rambutnya, lantas berjanji memberi boneka harimau yang terbuat dari emas.
Harimau ini harimau yang baik, katanya berbisik di telinga Anamira. “Kau harus melindunginya, harus menyayanginya. Namanya Butet.”
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Aneh! Aneka kue dan berbagai buah menghilang dari jukung-jukung yang dilewati Mawi. Orang-orang pun menyalahkan Mawi. Tidak terima, Mawi pun menepi dan mengamati. Siapakah pelaku sebenarnya? Mengapa Mawi jatuh hati kepada pelaku ini.
Meriahnya Pasar Terapung dan kegiatan berbelanja dari atas perahu yang Mawi punya keseruan tersendiri: melihat perahu hilir mudik, kegiatan berbelanja yang masih dilakukan dengan berbarter. Tapi di balik kisah keseharian berbelanja, Misteri Pasar Terapung juga mengajak kami melihat realita alam yang terjadi di sekitarnya. Kedua ‘pelaku’ hilangnya buah-buahan dari jukung-jukung di perahu, punya kisah tentang keterhubungan manusia dengan alam dan makhluk sekitar kita.
Misteri Pasar Terapung ditulis oleh Eva Y. Nukman dan diilustrasikan oleh Ella Elviana.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Watiek Ideo
Suatu hari, Lilo dan Boni mengajak Mo memakan buah pisang berwarna… putih! Mo kaget, tak mungkin ada pisang berwarna putih! Mo curiga pisang itu berbahaya. Akankah Mo mengiyakan tawaran Lilo dan Boni?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Tyas Widjati
Mod Aki adalah sebuah rumah di atas bukit. Sekian lama ia ditinggalkan Eli dan keluarganya. Mod Aki merasa kesepian. Apa yang berhasil membuat Mod Aki merasa gembira lagi.
Kenangan hidup dengan bebas dan lepas yang Mod Aki miliki di bukitnya perlahan pergi bersama dengan waktu. Musim berubah, orang-orang berganti, tapi kenangan itu selalu ada di sana. Keriaan nyantian, tarian, dan aroma masakan yang dibagi bersama dengan tetangga yang berbagi waktu bersama. Kami teringat komunitas, orang-orang, dan rumah dari mana kami berasal, dan bagaimana jika dipelihara apa yang mungkin terasa ‘tua’ karena waktu sebenarnya punya nilai yang begitu berarti.
Mod Aki ditulis oleh Tyas Widjati dan diilustrasikan oleh Danu Fitra.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Si kecil Na Willa tinggal di sebuah gang di Surabaya, di rumah dengan pohon cemara di depannya. Ia menghabiskan hari dengan berlari mengejar kereta bersama Dul (walau ia selalu tertinggal), pergi ke pasar bersama Mak, melewati bapak penjual anak ayam kuning, atau memikirkan bagaimana orang bisa nyanyi-nyanyi di dalam radio.
Buku ini berisi catatan-catatan Na Willa tentang dunia yang dilihat dari kacamatanya, di sebuah masa ketika dari radio terdengar lagu-lagu Lilis Suryani dan kasur kapuk dijemur lalu dipukul dengan rotan.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Na Willa duduk sendiri di sekolah, membaca Wiro, sementara anak lain asyik bermain. Kini ia di Jakarta, jauh dari rumah di dalam gang, jauh dari teman masa kecilnya, dan hari-harinya dimulai dengan murung.
Hingga suatu kali Na Willa berjumpa dengan anak yang menghitung jumlah kaki kursi, anjing kecil yang bisa berubah warna, bibi yang biara dalam bahasa yang tak ia pahami, paman yang membawa koper kaleng, juga Rano Karno! Dan di antaranya, Mak dan Pak membawa kabar yang membuat Na Willa semakin sebal pada kata sabar.
Petualangan apa yang akan Na Willa jalani, di hari-harinya yang kini ramai?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Hari-hari Na Willa masih dipenuhi kegembiraan: bermain-main bersama teman-teman kecilnya, membaca buku-buku baru dari Bu Juwita, atau menyanyi dir RRI. Apalagi Pak kini juga mengisi hari-harinya. Pak mengantar Na Willa ke sekolah dan membelikan es krim (tanpa bilang-bilang Mak), atau mengajarinya ketak-ketik di kantor, atau bersama-sama menggambari dinding rumah (barangkali hanya rumah Na Willa yang dindingnya juga digambari bapak-bapak).
Na Willa bahagia tinggal di rumah kecilnya di dalam gang. Hingga suatu hari Pak memberi kabar yang membuat dunia kecilnya terguncang.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Sosuya adalah naga yang baik dan ia adalah sahabatku. Ia selalu menemani ke mana pun aku pergi. Kami sering bermain bersama. Bahkan, sesekali ia mengajakku terbang ke langit dan terbang bersama burung-burung. Maukah kamu berkenalan dengan Sosuya?
—
“Ceritanya bagus sekali. Sangat memantik imajinasi. Menimbulkan perasaan menghangat saat membacanya. Visualisasinya juga keren dan memanjakan mata anak-anak maupun orangtua. Salam kenal, Sosuya! Maukah kamu jadi temanku juga?” (Watik Ideo, penulis cerita anak)
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Maria Lubis
Kelana punya teman di Negeri Temaram. Namanya Remang, si siamang. Ia ingin pergi ke Negeri Benderang. Di perjalanan, Remang harus menghadapi banyak rintangan. Akankah Remang tiba dengan selamat di Negeri Benderang?
Di tengah mati lampu di rumah, Kelana justru diajak Remang berjalan-jalan. Remang punya perjalanan besar menuju Negeri Benderang. Kadang ada yang menegangkan juga, seperti– oh, apa itu, ada bayangan muncul di depan. Di tengah tidak terlalu banyak cahaya, bersama bayang-bayang, dan berbekal peralatan sederhana, petualangan Remang tetap seru dan imajinasi Kelana terus melaju.
Negeri Temaram masuk ke dalam daftar 20 Sastra Anak Terpilih Tacita untuk Penghargaan Sastra Anak 2024.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Mbak Minok dan Kabul sedang bingung mau mulai membereskan mainan dari mana. Belum mulai membereskan mainan, Mbak Minok berteriak, “ADA KECOA!”
Semua kebingungan!
–
Ditulis dalam bahasa Jawa dialek Banyumas, disertai terjemahan bahasa Indonesia
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Sesosok raksasa seram membawa Niabai ke guanya. Namun, gadis kecil cerdas itu meninggalkan jejak benang pintalnya di sepanjang jalan yang dia lalui. Niabai berharap kedua kakaknya akan mengikuti jejak benang tersebut.
Bagaimana cara kedua kakak Niabai mengalahkan raksasa dan menyelamatkan adik mereka?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By James Assah
Pak James memperkenalkan banyak olahraga. Sayang, tidak semua bisa dilakukan Jeri dan teman-temannya. Tahukah kamu, olahraga apa yang kemudian mereka pilih?
–
Cerita ini mengajak kami mengingat kembali masa pelajaran olahraga di sekolah. Bermain dengan teman-teman, melakukan olahraga yang kami suka, dan juga hari-hari saat kami harus mencari cara agar bisa berolahraga di tengah keterbatasan yang ada. Kisah ini dengan bahasa yang sederhana dan ilustrasi yang menggemaskan mengajak kita melihat ke sekeliling kita untuk memecahkan situasi ini.
Ditulis oleh James Assah yang lahir pada tahun 1971 di Tanjung Lapang, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Ia mengajar siswa kelas 1 SDN 012 Tanjung Palas Utara Kabupaten Bulungan sejak tahun 2013. Saat menulis buku besar ini, ia merasakan pentingnya imajinasi dan kekayaan kosakata agar sebuah tulisan dapat dinikmati pembaca anak.
Lyly Young mengilustrasikan karya ini. Ia adalah seorang ilustrator dan desainer grafis. Buku anak karyanya telah diterbitkan dan dinikmati anak-anak di seluruh nusantara. Penggemar film horor ini juga kadang suka menjahit dan menulis. Karyanya dapat diikuti di Instagram dan Youtube Lyllopop_young.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Heppi
By Heppi
Saatnya panen rotan. Kuir ingin membantu menganyam rotan. Bagaimana hasilnya?
–
Apa teman-teman tahu bagaimana cara membuat kerajinan rotan? Kurai tidak tahu tapi dia akan mencari tahu caranya, dan kita bisa mengikuti ceritanya. Membuat sesuatu dengan tangan kita sendiri akan membuat hasilnya lebih istimewa, walaupun tidak mudah.
Ditulis oleh Heppi, guru SDN 002 Malinau Barat, Kabupaten Mailnau, Provinsi Kalimantan Utara. Dia mengajar membaca pada kelas awal sekaligus menjadi penggiat literasi sejak tahun 2016. Selain ssebagai guru, Heppi adalah ibu rumah tangga. Di sela-sela kesibukannya ia juga menulis di sini.
Diilustrasikan oleh Hutami Dwijayanti yang menyukai menggambar dari kecil dan mulai mengembangkan bakatnya dengan memperlajari Desain Visual dan Komunikasi. Ia memulai kariernya sebagai ilustrator saat masih kuliah. Pada tahun 2014 ia memutuskan untuk membuka studionya sendiri dan berharap karyanya bisa menginspirasi banyak orang.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Kak Karel akan pasola melawan kakak sahabat baikku, Obed. Aku cemas akan persahabatanku dengan Obed. Aku pun tak ingin mereka terluka. Apa yang sebaiknya kulakukan?
Pasola kegiatan ‘perang berkuda’ di Sumba mengajak kami memahami kompetisi dan persahabatan; melihat kalau konteks persahabatan yang sehat melihat persaingan dengan cara yang sehat juga. Konsep yang menurut kami menyegarkan dan penting, bahkan buat kami. Belum lagi membayangkan serunya pertarungan Pasola, istimewa sekali.
Ditulis oleh Dian Kristiani dan diilustrasikan oleh Azisa Noor.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Birul Asrori
Sekolah Imu diundang menari di Festival Iraw Tengkayu. Festival itu diadakan di Pantai Amal, Tarakan. Imu belum pernah ke pantai. Imu ingin lolos seleksi menari agar bisa melihat pantai.
–
Imu berusaha kelas sekali supaya terpilih ikut seleksi menari dan ikut pergi ke Festival Iraw Tengkayu. Saat ingin melakukan sesuatu, seringkali niat saja tidak cukup. Lewat cerita Imu kami belajar untuk terus berlatih dan berlatih supaya memberikan hasil yang terbaik, dan mungkin ada hal-hal baik yang akan datang mengikuti usaha kita itu.
Ditulis oleh Birrul Asrori yang lahir dan besar di Jombang. Usai menamatkan kuliah di Universitas Borneo, Tarakan, dia mengabdikan diri sebagai guru SD di Malinau, Kalimantan Utara. Selain itu, dia juga aktif sebagai fasilitator kegiatan literasi dan numerasi dalam pengembangan kompetensi guru di daerah. Dia bercita-cita untuk mengembangkan bahan ajar yang menarik bagi siswa yang berbasis kegiatan (mini project).
Refita Ika yang mengilustrasi buku ini lahir dan besar di Bandung. Berkat kakeknya yang senang bercerita, dongen selalu menjadi bagian dari masa kecilnya. Ketertarikannya pada buku anak mulai muncul ketika mengikuti mata kuliah khusus ilustrasi buku anak saat kuliah di ITB. Saat ini, Refita mengabdikan dirinya mengajar sebagai dosen di salah satu universitas di Lampung.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Imelda Naomi
Itrin lahir di Pulau Sumba. Bermimpi ingin melihat dunia.
Tak pernah letih Itrin belajar, karena mimpi harus dikejar.
Ikuti kisah Itrin, sang Penenun Mimpi. Sebarkan cahaya ke seluruh negeri.
—
Kisah Itrin, seorang anak Sumba dari suku Sabumengejar mimpinya untuk pergi keluar Sumba dan belajar tentang toleransi. Ia lalu kemudian memulai Komunitas Pitagoras (Pengikat Antar Golongan dan Ras) yang menekankan toleransi, pendidikan, dan kelestarian lingkungan.
Di tahun 2021, Itin terpilih menjadi salah satu remaja pembaharu Ashoka Young Changemakers. Inisiatif yang dilakukan Itrin melalui Komunitas Pitagoras menjadi salah satu solusi kreatif yang mempunyai dampak sosial bagi lingkungannya.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
By Sabaniah
Aji suka perkedel ikan bubuk. Dia dan Kak Dayang pergi menangkap ikan di sungai. Apakah mereka berhasil mendapatkan ikan bubuk?
–
Untuk mendapatkan perkedel ikan bubuk kesukaannya, Aji harus ikut menangkap ikan bubuk di Sungai Sesayap. Tapi ikan tidak bisa ditangkap begitu saja, sungai yang mereka datangi ternyata memiliki tantangan sendiri, belum lagi menyiapkan proses memasaknya. Wah, ternyata tidak mudah ya. Apakah Aji akan tetap bisa menikmati perkedel ikan bubuk yang ia suka itu?
Melihat proses mengambil bahan makanan dari alam sampai akhirnya menyiapkan di atas meja, seperti yang Aji lakukan untuk membuat perkedel ikan bubuk, membuat kami lebih menghargai proses dan sumber daya yang dicurahkan untuk menghadirkannya. Sehingga kami melihat makanan-makanan yang tersedia dengan cara yang berbeda: mereka tidak mudah untuk sampai di sana.
Ditulis oleh Sabaniah yang lahir di Malinau sebagai anak ke-7 dari 9 bersaudara. Ia ingin mengenalkan Kabupaten Malinau kepada para pembaca melalui cerita. Ia lulus S1 PGSD Universitas Borneo Tarakan dan saat ini mengajar di SDN 005 Malinau Kota. Sejak kecil Sabaniah sudah hobi membaca dan ingin terus meningkatkan kegiatan literasi di mana pun ia berada.
Evieriel N. Primadani yang akrab dipanggil Viril, merupakan lulusan DKV salah satu universitas swasta di Jakarta. Kecintaannya terhadap dunia anak-anak telah membawanya aktif bekerja menjadi ilustrator buku cerita anak sejak 2017 hingga saat ini. Selain menjadi ilustrator, ia juga bekerja sebagai Creative Graphic Designer. Karya Viril bisa dilihat di @rilviril
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Barongan Besar tidak suka dikuntit Barongan Kecil. Barongan Besar merasa ia adalah bintang pertunjukkan. Ia serba hebat dan tidak membutuhkan bantuan si mungil itu. Benarkah begitu?
Lewat penggambaran reog yang megah dan perkasa, cerita ini mengajak kami melihat yang terlewat dari yang kelihatannya kecil di sekitar kita. Yang besar selalu terasa lebih baik, dibanding yang kecil dan tidak berpengalaman. Apa kamu setuju?
Pertunjukkan Besar Barongan Kecil ditulis oleh Ary Nilandari dan diilustrasikan oleh Dewi Tri.
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Koh Asun geram saat tahu buah binjainya yang ranum banyak yang hilang. Aha! Ia tahu siapa yang mencurinya. Ia berencana memberikan hukuman istimewa untuk si pelaku. Hukuman apa yang akan diterima?
-
Product added! Browse WishlistThe product is already in the wishlist! Browse Wishlist
- Quick View
Showing 57–84 of 108 results